FAMILY
Tips Mengatasi Masalah Narkoba dan Alkohol pada Remaja
Yatin Suleha
Minggu 21 Desember 2025 / 13:10
Jakarta: Masalah narkoba dan alkohol merupakan salah satu tantangan paling serius yang dihadapi remaja di era modern ini, di mana akses ke zat-zat tersebut semakin mudah melalui teman sebaya, media sosial, atau bahkan lingkungan sehari-hari.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat remaja berusia 13 hingga 17 tahun pernah mengonsumsi alkohol, sering kali dimulai dari tekanan teman atau keinginan untuk terlihat "keren" di pesta atau acara sosial.
Namun, di balik kegembiraan sesaat, alkohol dapat menyebabkan kehilangan kontrol, risiko kecelakaan, kerusakan hati, dan bahkan masalah kesehatan mental jangka panjang seperti depresi atau kecemasan.
Narkoba, seperti ganja, ekstasi, atau bahkan obat-obatan resep yang disalahgunakan, menambah kompleksitas masalah ini dengan efek yang bisa berupa infertilitas, psikosis, atau halusinasi yang sulit disembuhkan.
Dikutip dari Maggie Dent, berikut adalah empat tips untuk mengatasi masalah narkoba dan alkohol pada remaja.
Komunikasi yang jujur dan terbuka antara orang tua atau pengasuh dengan remaja sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mencegah masalah narkoba serta alkohol.
Remaja sering kali merasa lebih nyaman berbagi jika mereka tidak takut dihakimi. Strategi ini melibatkan mendengarkan aktif tanpa interupsi, mengakui perasaan mereka, dan memberikan informasi akurat tanpa berlebihan.
Misalnya, diskusikan risiko secara tenang, seperti dampak pada kesehatan fisik dan mental, sambil mendorong remaja untuk bertanya.
.jpg)
(Remaja punya rasa ingin tahu yang besar. Sayangnya, tidak semua hal yang ingin dicoba itu aman. Beberapa orang mencoba narkoba hanya karena penasaran, tanpa menyadari risikonya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Masalah kesehatan seperti infertilitas, depresi, kecemasan, serta psikosis atau halusinasi dapat timbul akibat penggunaan narkoba.
“Saya mendorong pasien saya untuk menjauh dari kelompok teman tersebut jika situasinya terlalu berat, dan beralih ke orang-orang positif dalam hidup kamu yang menghormati keputusan kamu,” saran dr. Andrew Leech, FRACGP, MBBS, B.Sci, DipChildHealth kepada Maggie Dent.
Perawatan mungkin memerlukan dukungan psikologis, obat-obatan seperti antidepresan (SSRI), atau rujukan ke psikiater remaja.
“Beberapa remaja saya memerlukan rawat inap di rumah sakit. Meskipun ini sulit pada saat itu, hal ini dapat berfungsi sebagai ‘reset’ ketika mereka terjebak dalam siklus yang sulit,” ujar dr. Andrew.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Statistik menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat remaja berusia 13 hingga 17 tahun pernah mengonsumsi alkohol, sering kali dimulai dari tekanan teman atau keinginan untuk terlihat "keren" di pesta atau acara sosial.
Namun, di balik kegembiraan sesaat, alkohol dapat menyebabkan kehilangan kontrol, risiko kecelakaan, kerusakan hati, dan bahkan masalah kesehatan mental jangka panjang seperti depresi atau kecemasan.
Narkoba, seperti ganja, ekstasi, atau bahkan obat-obatan resep yang disalahgunakan, menambah kompleksitas masalah ini dengan efek yang bisa berupa infertilitas, psikosis, atau halusinasi yang sulit disembuhkan.
Dikutip dari Maggie Dent, berikut adalah empat tips untuk mengatasi masalah narkoba dan alkohol pada remaja.
1. Jujur dan strategi komunikasi terbuka
Komunikasi yang jujur dan terbuka antara orang tua atau pengasuh dengan remaja sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mencegah masalah narkoba serta alkohol.
Remaja sering kali merasa lebih nyaman berbagi jika mereka tidak takut dihakimi. Strategi ini melibatkan mendengarkan aktif tanpa interupsi, mengakui perasaan mereka, dan memberikan informasi akurat tanpa berlebihan.
Misalnya, diskusikan risiko secara tenang, seperti dampak pada kesehatan fisik dan mental, sambil mendorong remaja untuk bertanya.
2. Kerusakan jangka panjang yang tidak dapat dibalikkan
.jpg)
(Remaja punya rasa ingin tahu yang besar. Sayangnya, tidak semua hal yang ingin dicoba itu aman. Beberapa orang mencoba narkoba hanya karena penasaran, tanpa menyadari risikonya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Masalah kesehatan seperti infertilitas, depresi, kecemasan, serta psikosis atau halusinasi dapat timbul akibat penggunaan narkoba.
“Saya mendorong pasien saya untuk menjauh dari kelompok teman tersebut jika situasinya terlalu berat, dan beralih ke orang-orang positif dalam hidup kamu yang menghormati keputusan kamu,” saran dr. Andrew Leech, FRACGP, MBBS, B.Sci, DipChildHealth kepada Maggie Dent.
Baca Juga :
Bantu Anak Atasi FOMO dengan Ketahanan Emosional
3. Pertimbangkan pentingnya kesehatan mental
Perawatan mungkin memerlukan dukungan psikologis, obat-obatan seperti antidepresan (SSRI), atau rujukan ke psikiater remaja.
“Beberapa remaja saya memerlukan rawat inap di rumah sakit. Meskipun ini sulit pada saat itu, hal ini dapat berfungsi sebagai ‘reset’ ketika mereka terjebak dalam siklus yang sulit,” ujar dr. Andrew.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)