FAMILY

Orang Tua Wajib Tahu! Ini Cara Dampingi Anak Menyikapi Tren Viral

A. Firdaus
Selasa 30 September 2025 / 17:10
Jakarta: Orang tua sering merasa kewalahan menghadapi media sosial yang begitu merajalela, tapi ada langkah konkret untuk kurangi dampaknya dan bantu anak memproses tren berbahaya.

Dilansir dari Parents, berikut tips dari para ahli yang bisa diterapkan secara bertahap untuk ciptakan lingkungan yang lebih sehat:
 

1. Gunakan kontrol orang tua


“Karena menghilangkan penggunaan media sosial seringkali tidak realistis bagi orang tua, mereka harus memastikan konten yang dilihat anak-anak mereka sesuai mungkin dengan usia mereka,” kata Whitney Casares, MD, MPH seorang dokter anak dan penulis buku.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membiarkan anak menggunakan akun remaja di Instagram yang memiliki batasan konten yang telah ditentukan untuk anak di bawah 18 tahun.

Untuk aplikasi yang tidak memiliki opsi akun remaja, coba gunakan kontrol orang tua di ponsel atau tablet anak untuk membatasi konten yang berkaitan dengan citra tubuh. Ini termasuk atur waktu layar harian dan blokir hashtag, seperti #glowuproutine agar tidak muncul di feed.
 

2. Lakukan diskusi terbuka tentang media sosial


Menurut Grace Lautman, LMHC, CN, ahli gizi dan terapis gangguan makan remaja, sangat penting untuk mendorong anak berpikir kritis tentang media sosial.

Ini mungkin termasuk pembicaraan tentang bagaimana media sosial mempromosikan standar tubuh dan kecantikan yang tidak realistis, atau bagaimana filter media sosial dapat menipu kita untuk berpikir seseorang terlihat sempurna.

Baca juga5 Dampak Psikologis dari Tren Glow-up pada Remaja Perempuan

“Jika orang tua baru mulai membahas topik-topik ini, maka pertanyaan terbuka tentang bagaimana rasanya menavigasi pakaian dan makeup di usia mereka bisa sangat membantu,” kata Lautman.

Mulai obrolan santai saat makan malam, tanyakan apa yang mereka lihat di TikTok, dan bagikan cerita pribadi tentang bagaimana media sosial bisa menyesatkan. Ini bantu bangun kepercayaan diri alami tanpa bergantung pada tren.
 

3. Bekerja sama dengan remaja


Hal ini dapat mencakup membuat rencana media sosial yang disesuaikan. Sesuaikan pengalaman mereka di media sosial dengan menambahkan kontrol orang tua, memblokir tagar tertentu, seperti #glowuproutines, dan membatasi waktu layar mereka.

Mengajarkan literasi media. Literasi media bukan hanya tentang memeriksa fakta, tetapi juga tentang kemampuan untuk menganalisis pesan di media untuk memahami maknanya dan bagaimana pesan tersebut dibangun.

Hal ini dapat membantu anak mengenali konten yang tidak sehat dan tidak bermanfaat saat muncul di feed mereka.
 

4. Mengontrol algoritma


Sebagian besar anak terpapar tren tidak sehat melalui algoritma mereka yang dapat secara spontan menampilkan video #glowuproutine kepada anak meskipun mereka belum pernah mencari hashtag tersebut.

Ajarkan anak secara proaktif cara mengkurasi feed mereka agar terpapar konten semacam ini lebih jarang.

Hal ini mungkin termasuk memblokir kreator tertentu dan lebih sering mencari hal-hal yang sebenarnya mereka minati, sehingga algoritma tidak secara default mempromosikan tren viral yang mungkin berbahaya bagi anak-anak. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH