Namun, ada alat dan teknik panen praktis yang membantu menjaga tanaman kebun tetap produktif dan bekerja cepat dalam menghasilkan panen selama musim tanam. Berikut tips memanen sayuran terbaik, dikutip dari Chowhound.
1. Sering panen
Tidak seperti petani yang membawa seluruh hasil panen sekaligus, tukang kebun halaman belakang memiliki keuntungan memetik sayuran saat berada pada tahap kematangan yang sempurna. Panen yang konsisten membuat tanaman sayuran berproduksi lebih lama.Saat musim panen dimulai, rencanakan untuk mengunjungi kebun setidaknya dua atau tiga kali seminggu untuk memeriksa sayuran yang siap panen. Saat Anda memetik, pastikan untuk memanen semua sayuran matang secara menyeluruh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sayuran yang dimasak di taman memiliki nilai gizi tertinggi, dan stabil di dapur untuk penggunaan segar hingga seminggu jika disimpan dengan benar. Jika dibiarkan di taman, mereka mulai rusak hanya dalam satu atau dua hari.
2. Lebih besar tidak selalu lebih baik
Debbie Wolfe dalam laman yang sama menerangkan bahwa membuat taman tanaman raksasa memang menyenangkan. Tetapi, menurutnya ukuran besar pada beberapa sayuran adalah pertanda kualitas yang buruk.Sayuran seperti kacang hijau, labu kuning, mentimun, dan okra, memiliki rasa yang paling enak, dan lebih bergizi, jika dipanen sebelum bijinya berkembang sempurna.
Sayuran hijau seperti kangkung, bayam, lobak Swiss, dan selada memiliki rasa dan tekstur yang sangat baik saat masih muda dan empuk.
Sayuran itu menjadi keras dan pahit, tergantung pada ukuran dan usia. Tanaman lain, seperti paprika, tomat, dan melon harus tumbuh hingga ukuran penuh sebelum matang sepenuhnya.
3. Panen di cuaca dingin dan kering
Waktu terbaik untuk memanen adalah di awal hari yang kering. Tanaman merehidrasi diri dalam semalam, dan mengubah pati yang terbentuk di siang hari menjadi gula. Hasil panen pagi hari lebih renyah, juicer, dan lebih manis.Penanganan tanaman basah bukan hanya tidak nyaman, tapi bisa menyebarkan spora penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Hal yang terbaik adalah membiarkan hujan dan embun menguap sebelum bekerja di kebun.
(Selesai memanen jangan langsung mencuci hasil panen jika tak langsung dipakai. Mencucinya dan tak langsung mengolahnya dapat meningkatkan kemungkinan produk rusak sebelum waktunya. Foto: Pexels.com)
4. Memiliki alat panen yang praktis
Beberapa sayuran matang dengan mudah ditarik dari tanaman induknya ketika sudah matang untuk dipanen. Beberapa tomat, mentimun, dan paprika, mungkin memerlukan satu set gunting kebun atau pemangkas untuk menghindari kerusakan tanaman.Maka, gunakan pemangkas yang bersih dan tajam atau pisau panen untuk memotong labu, kubis, brokoli, jagung manis, dan sayuran bertangkai tebal lainnya. Di sisi lain, kendurkan tanah di sekitar wortel, bawang bombay, kentang, lobak, dan sayuran umbi-umbian lainnya dengan garpu taman.
Sementara itu, wadah panen yang sesuai tersedia dalam berbagai bahan, bentuk, dan ukuran. Tetapi, pilihan terbaik Anda adalah wadah yang mudah dicuci.
5. Jangan cuci sampai siap dikonsumsi
Mencuci produk langsung dari kebun tidak selalu membantu, dan sebenarnya dapat menyebabkan umur penyimpanannya lebih pendek. Sebab, pencucian awal dapat meningkatkan kemungkinan produk rusak sebelum waktunya karena kelembapan ekstra di atasnya.Sayuran segar bisa langsung dibawa dari kebun ke rumah. Pastikan dulu mereka benar-benar kering. Cukup bersihkan debu dan kotoran, lalu bawa masuk.
Sayuran akar berlumpur harus diletakkan di lokasi yang teduh sampai tanah yang gembur dan kering dapat disikat. Kemudian, pastikan Anda mencuci sayuran secara menyeluruh dengan air keran saat Anda menyiapkannya untuk dimakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
