"Bermain di taman termasuk bentuk eksplorasi anak pada lingkungan sekelilingnya, termasuk interaksi pada orang dewasa yang ditemuinya dan sebagai jembatan untuk bermain anak," ujar psikolog Retno Dewanti Purba dari SAUH Psychological Services dalam acara peluncuran kampanye BrightFuture, Kamis (13/10/2016).
Ia menambahkan, bermain pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran anak untuk meningkatkan kemampuan kognitif, emosi, dan sosial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Tips Bantu Anak Tingkatkan Kreativitas)
Menurutnya, taman bermain yang baik pada dasarnya dapat membuat anak lebih bisa mengeksplorasi segala kemampuan sensorik anak yang terdapat pada lima panca indera.
"Taman yang baik tak hanya monoton satu jenis tanaman atau bebatuan saja misalnya. Dari variasi batu atau daun maka anak bisa lebih mengembangkan kemampuan sensoriknya dalam hal merasakan," ungkapnya memberi contoh.
Kriteria lain yang harus dimiliki taman adalah memberi rasa aman dan nyaman bagi pengunjungnya tanpa terkecuali.
"Aman adalah hak anak paling dasar dimana segala fasilitas yang tersedia harus memerhatikan keselamatan anak," tukasnya.
Kedua, taman harus memberi perasaan nyaman dimana hal tersebut akan membuat anak merasa tenang dan tidak ketakutan ketika berada di lingkungan luar tersebut. Kenyamanan dapat terlihat dari emosi yang ditunjukkan, yang dalam hal ini kebahagiaan adalah ekspresi yang diharapkan.
Fasilitas yang disediakan juga sebaiknya memerhatikan kebutuhan anak itu sendiri, yaitu bertujuan untuk menunjang perkembangan dan kemampuan fisik anak, tak sekedar karena tren atau indah dipandang mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)