“Pada saat sakit, kita tidak diwajibkan untuk berpuasa. Keadaan sakit seperti maag atau gastritis berat atau diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol biasanya dengan nilai pemeriksaan HbA1C lebih dari 8 mmol memang tidak dianjurkan untuk berpuasa karena dapat memperberat sakit tersebut,” ujar pakar gizi Clinical Dietitian Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Lora Sri Nofi kepada Metrotvnews.com beberapa waktu lalu.
Jika penderita diabetes memiliki kondisi yang lebih ringan dan masih mampu untuk melakukan puasa Ramadan, Lora menyarankan untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya tetap berbuka puasa dengan prosentase 10-15 persen kebutuhan total energi sehari yang selanjutnya diatur dalam kompossi makanan selama rentang waktu antara sahur dan berbuka.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Komposisi makanan mengikuti pola dari sahur 30 persen, buka awal sebelum salat Magrib 10-15 persen, setelah salat Magrib 40 persen, selingan setelah salat Tarawih 10-15 persen dari kebutuhan total energi sehari,” jelas Lora.
Selain itu, wanita yang bertugas di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo ini menyarankan untuk mengonsumsi susu pada saat sahur. Sebab, susu memiliki nilai indeks glikemik rendah yang memiliki efek menaikkan gula darah secara perlahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)