Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026 dan masa puasa berlangsung hingga 19 Maret 2026. Perhitungan tersebut mengikuti metode hisab wujudul hilal yang menjadi acuan resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Metode ini menggunakan posisi geometris bulan dan matahari untuk menentukan apakah hilal (bulan baru) sudah “wujud” di atas ufuk setelah matahari terbenam.
Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) masih menggunakan metode rukyatul hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap bulan sabit. Pengamatan akan dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia pada 29 Syaban 1447 H, dan hasilnya diumumkan melalui jaringan pesantren dan kanal resmi NU.
Biasanya, keputusan NU selaras dengan hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag), meski kadang bisa berbeda satu hari. Sidang ini dilakukan bersama para ahli astronomi dan perwakilan ormas Islam, dengan mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Kemenag akan menyebar tim pemantau hilal di puluhan titik di seluruh Indonesia. Apabila pada hari sidang hilal (bulan baru) terlihat dan memenuhi kriteria ketinggian yang disepakati MABIMS (saat ini tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat), maka puasa akan dimulai keesokan harinya. Namun, bila hilal tidak terlihat atau tidak memenuhi kriteria, bulan Syakban akan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari, dan puasa akan dimulai lusa.
Kalender Hijriah Kemenag yang sudah diterbitkan biasanya memiliki akurasi yang sangat tinggi, karena disusun berdasarkan data astronomi yang cermat oleh para ahli di bidangnya. Majunya tanggal puasa sekitar 10-11 hari setiap tahunnya (Ramadan 2025 dimulai pada 1 Maret) adalah konsekuensi alami dari kalender Hijriah yang berbasis lunar (bulan) dengan 354-355 hari, berbeda dari kalender Masehi yang berbasis solar (matahari) dengan 365-366 hari.
Oleh karena itu, sambil menunggu pengumuman resmi dari Sidang Isbat Kemenag pada Februari 2026, umat Muslim dapat menggunakan tanggal 18 Februari 2026 sebagai acuan sementara untuk memulai persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Nah, menjawab pertanyaan puasa 2026 berapa bulan lagi, kamu bisa menghitungnya sendiri. Saat ini, sudah memasuki bulan November 2025, artinya menuju bulan Februari 2026 tinggal tiga bulan lagi.
Apabila merujuk 1 Ramadan 1447 Hijriah yang sudah ditetapkan oleh Persyarikatan Muhammdiyah pada 18 Februari 2026, artinya puasa 2026 dari November 2025 tinggal 3 bulan 11 hari lagi.
Itulah pembahasan puasa 2026 berapa bulan lagi. Kamu sudah bisa memulai persiapan menyambut bulan Ramadan dari sekarang lho. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
