Chief Executive Officer PT Audioworkshop, Wahyu Tanuwidjaja, percaya kemampuan manusia dalam menghadirkan kualitas audio terbaik di mobil dibandingkan AI. Kehadiran tuner audio memberikan karakter dalam audio yang ditawarkan.
“AI memang bisa membaca frekuensi dan menyesuaikan grafik suara secara cepat, tapi belum bisa memahami preferensi dan rasa. Audio itu bukan cuma soal data, tapi juga soal perasaan dan pengalaman,” ujar Wahyu di Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.
tuner berpengalaman mampu menangkap nuansa kecil dalam suara yang tidak bisa diterjemahkan oleh sistem digital. Misalnya, keseimbangan antara nada vokal dan instrumen yang terasa alami di telinga, bukan hanya diukur dari angka pada spectrum analyzer.
Baca Juga:
Mobil Bekas LCGC Rp60 Jutaan, Emang Ada?
“AI bisa memberi hasil ‘benar’ secara teknis, tapi belum tentu enak didengar. Banyak sistem tuning berbasis AI yang secara teori flat, tapi terasa kering dan tidak punya karakter,” tegas Wahyu.
Ucapannya kemudian dibuktikan di Asia Car Audio Network (CAN) Finals 2025, di mana banyak tuner membawa sistem berbasis AI. Tetapi yang keluar sebagai juara tetap tuner audio yang melakukan pengecekan secara manual berdasarkan pendengaran.
“Yang menang tetap tuner yang pakai telinga, bukan algoritma,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id