Namun, lain halnya dengan para mahasiswa Universitas Lampung di Bandar Lampung ini. Para mahasisiwa ini justru menghabiskan ngabuburitnya dengan berjualan takjil.
Salah satu mahasiswa, Septi, mengungkapkan, kegiatannya berjualan takjil selain menunggu berbuka, keuntungan hasil penjualan takjil diperuntukan sebagai tambahan biaya kuliah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sambil menunggu berbuka, saya berdagang takjilan. Mudah-mudahan dapat rezeki tambahan untuk biaya kuliah," katanya, Selasa (1/7).
Jenis takjil yang dijual pun beragam, mulai dari kolak, lenggang, makanan ringan hingga es buah dengan harga terjangkau mulai dari Rp5 ribu. sebagian bahan dagangan yang dijajakan para mahasisiwa ini merupakan titipan dari pemilik kost tempat mereka tinggal.
"Ada kolak, lenggang, makanan ringan dan es buah. Harganya Rp5 ribu semua. Saya hanya ambil untung sedikit," tambahnya.
Dikatakan Septi, keuntungan penjualan takjilan tersebut disimpan untuk keperluan kuliah dan sebagian lainnya dijadikan tambahan modal untuk esok hari.
Ia mengaku baru pertama kali menjajakan takjil seperti ini. Biasanya ia berjualan di depan Museum Lampung bersama mahasiswa lainnya. (ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ADF)
