Dwi Widodo dan Irvan H. adalah segelintir pegawai PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) yang belum berkesempatan berkumpul dengan keluarga saat Idulfitri. Pegawai ini harus mendedikasikan diri agar Jakarta tetap menyala.
PLN Disjaya membawahi 16 area pelayanan dan 1 area pengatur distribusi (APD). Area pelayanan merupakan kantor PLN yang langsung melayani masyarakat untuk semua kebutuhan dan permasalahan listrik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
APD bertugas mengatur pasokan listrik yang masuk ke wilayah kerja PLN Distribusi Jakarta Raya. Ada 2 bagian penting pada APD dalam mengatur pasokan listrik, yaitu pengawasan di Distribution Control Center (DCC) dan Gardu Induk 20 KV.
Dwi Widodo bertugas mengawasi, mengontrol, dan mengambil tindakan cepat pemulihan jaringan di Distribution Control Center (DCC). Selama 7x24 jam, pegawai PLN di DCC mengatur kontinuitas pasokan listrik di sisi 20 kV dengan sistem shift. Apabila terjadi gangguan, petugas memulihkan pasokan listrik dengan cara mengalihkan ke jaringan lain agar padaman listrik tidak terlalu lama.
Sementara itu, Irvan H. adalah pegawai PLN yang menangani Gardu Induk (GI) 20 kV. GI ini merupakan ujung tombak pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR). Satu GI 20 kV terdiri dari beberapa penyulang. Satu penyulang terdiri dari beberapa gardu distribusi.
Gardu distribusi tersebut menyalurkan listrik ke pelanggan-pelanggan. Apabila terjadi gangguan di salah satu penyulang, maka beberapa gardu distribusi akan padam sehingga ada banyak pelanggan kena imbasnya. Pegawai di gardu induk 20 kV pun mempunyai tugas yang tidak ringan. Mereka harus memastikan gardu induk dapat menyalurkan tenaga listrik secara optimal.
Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Disjaya Aries Dwianto menuturkan, pegawai yang bertugas di DCC maupun GI 20 kV sama-sama mempunyai tugas mulia menjaga pasokan listrik di Ibu Kota selama 7x24 jam. Sekalipun hari raya, mereka tetap ikhlas bekerja demi terjaganya kontinuitas pasokan listrik untuk senyum pelanggan Jakarta.
"Kelistrikan di Jakarta terbagi dalam 8 subsistem, diperkuat dengan 55 gardu induk, 1.874 penyulang dan 13.488 gardu distribusi, serta mampu melayani lebih dari 4 juta pelanggan. Perkiraan beban puncak pada siang hari saat Idulfitri, yaitu 1.768 MW dan beban puncak pada malam harinya 1.999 MW. Sedangkan beban puncak H-1 Idul Fitri diperkirakan sebesar 2.224 MW pada siang hari dan 2.213 pada malam hari," jelas Aries dalam keterangan persnya, Jumat 23 Juni 2017.
Menurut dia, beban listrik saat Idulfitri di Jakarta berbeda dari beban puncak hari-hari biasa. Pada hari biasa beban listrik di Jakarta lebih tinggi pada siang hari karena banyaknya pelanggan bisnis dan industri yang beroperasi. Pada Idulfitri, beban listrik pada malam hari lebih tinggi karena jumlah aktivitas industri di siang hari relatif sedikit.
"Mengingat perkiraan beban puncak baik siang maupun malam adalah di bawah beban normal pada hari biasa, maka pasokan daya ke wilayah DKI Jakarta Raya dari sistem Jawa Bali dalam kondisi aman," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)