Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay

Cara Nabi Menghapus Kekecewaan Pecintanya

Sobih AW Adnan • 17 Juni 2016 16:30
medcom.id, Jakarta: Keluhuran sifat Rasulullah Muhammad SAW terus menyebar ke seantero Jazirah Arab. Perjumpaan menjadi impian bagi mereka yang hanya bisa menerima kabar berita ihwal keberadaan manusia sempurna bernama Muhammad. Mereka yang hidup di pinggir-pinggir perbatasan begitu mendambakan Nabi datang, lalu ia jamu sebisanya, sesuai yang ia punya.
 
Pun impian yang bersarang di benak ibu tua bernama Barirah. Telah lama ia mendambakan kehadiran Nabi di gubuk yang ia diami. Kemudian, dalam khayalnya ia suguhi makanan terbaik yang pernah dimiliki selama hidup. Meski sisi lain Barirah sadar diri. Akan dengan apakah ia bahagiakan sang kekasih?, padahal untuk dirinya saja; ia kerap menunggu ulur bantuan orang-orang.
 
Suatu waktu perasaan rindu Barirah kepada Rasul membuncah. Tak ada lagi yang dapat membendung. Ibu berdarah Afrika ini lantas memberanikan diri menemui pujaannya itu, mengundangnya makan, atau barangkali berkenan singgah barang sebentar.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tak lama setelah jumpa, kemujuran sedang lekat dalam diri Barirah. Nabi berkenan untuk mampir dan menyambut baik undangannya dalam jamuan. Bahkan, Rasulullah tak datang sendiri, beberapa sahabat diajaknya turut.
 
Barirah tentu tak sembrono, kehadiran kekasihnya itu langsung disuguhi dengan penganan cukup baik. Dalam dada Barirah bertekad, tak akan berani menyentuh secuil pun makanan itu sebelum Rasulullah mencicipinya. Cinta telah membuat Barirah mengenyampingkan perut dan lidahnya sendiri, demi Muhammad pembawa kebahagiaan.
 
Namun tiba-tibakekecewaan itu muncul. Saat Nabi hendak menghormati Barirah dengan mencicipi sedikit sajian, para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kemungkinan ini adalah makanan zakat atau sedekah. Sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan sedekah."
 
SontakBarirah patah hati. Meski dalam lubuk hatinya menyadari betul bahwa ia tengah keliru. Tak dia ingat sama sekali bahwa seorang Rasulullah Muhammad SAW tidak diperkenankan Allah SWT untuk memakan zakat juga sedekah. Air matanya meleleh, ada kecewa, ada perasaan bersalah.
 
Tapi setelah jeda yang tak lama,sosok paling menyejukkan itu berkata, “Makanan ini betul adalah sedekah seseorang untuk Barirah. Oleh karenanya sudah menjadi milik Barirah. Lantas Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya,” kemudian Rasulullah mencicipinya, lengkap dengan senyuman, meruntuhkan kekecewaan Barirah.
 

Sumber: Disarikan dari Hadits Riwayat Bukhari. Larangan Nabi Muhammad untuk menerima sedekah, sementara diperbolehkan menerima hadiah terdapat dalam HR. Muslim Nomor 1790.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif