Head of Research Colliers Indonesia, Feri Salanto, menyebut aturan teknis PPN DTP yang hanya berlaku untuk unit siap huni membuat apartemen sulit memanfaatkan program ini.
“Rumah bisa disediakan dengan cepat karena proses pembangunan rumah itu butuh waktu 6 sampai 8 bulan. Sementara apartemen, dari awal sampai serah terima, butuh waktu sekitar tiga tahun,” ujar Feri dalam Media Briefing Kinerja Properti Kuartal III 2025.
Ia menjelaskan, sejak program ini diterapkan, sektor perumahan memang menunjukkan perbaikan penjualan. Namun, dampaknya terhadap apartemen terbilang minim.
“Terbukti sejak 2021, saat PPN DTP dikeluarkan, sektor perumahan cukup terangkat. Sementara untuk apartemen, dampaknya minimal,” jelas dia.
Menurut Feri, salah satu kendala terbesar adalah periode insentif yang hanya berlaku setahun sekali. “Karena sifatnya pendek, rasanya perlu dibuat lebih panjang. PMK-nya kalau bisa memang lebih lama supaya memberi ruang bagi developer menyiapkan suplai,” kata Feri.
Ia juga menambahkan, alternatif lain adalah pemberlakuan insentif sejak tahap Perjanjian Jual Beli (PPJB). “Supaya lebih mengena, sebaiknya tidak hanya berlaku untuk unit ready stock, tapi juga under construction. Memang harus ada aturan yang memastikan developer berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu,” ujar Feri. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
