Di rumah ini Pancasila dilahirkan.  Foto: MI/Ramdani
Di rumah ini Pancasila dilahirkan. Foto: MI/Ramdani

5 Rumah Pengasingan, Jejak Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Rizkie Fauzian • 17 Agustus 2021 23:24
Jakarta: Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan panjang yang melelahkan. Namun, setiap perjalanan yang dilalui menorehkan cerita penting yang menjadi sejarah Kemerdekaan Indonesia.
 
Presiden Soekarno beberapa kali diasingkan bersama dengan beberapa toko pergerakan nasional lainnya. Meski diasingkan, semangat mereka tak pernah terhenti.
 
Berikut ini beberapa rumah pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya yang dirangkum Medcom.id.

1. Rumah di Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok tak bisa dipisahkan dari Proklamasi Kemerdekaan negeri ini. Di sebuah rumah seorang Tionghoa di bantaran Citarum, sekelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta segera memproklamirkan Kemerdekaan RI.
 
Pada saat itu rumah tersebut tempat tinggal keluarga Djiauw Kie Siong. Fatmawati dan bayinya ikut dijemput paksa oleh Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh yang mengasingkan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.
 
Rumah berdinding kayu tersebut dipilih karena dekat dengan markas PETA (Pembela Tanah Air, pasukan paramiliter bentukan Jepang). Selain itu Djiauw Kie Siong yang sehari-harinya adalah petani juga salah seorang prajurit PETA.

2. Rumah di Menteng

Drama 'penculikan' ini diketahui Ahmad Subardjo dan Soediro. Keduanya bergegas menjemput Soekarno dan Hatta dari sana lalu mengantar kembali ke Jakarta. Bukan diantar ke rumah, melainkan ke tempat tinggal Laksamana Muda Tadashi Maeda - seorang perwira AL Jepang yang bersimpati kepada perjuangan Kemerdekaan RI.

Sayuti Melik menyusul ke rumah berarsitektur art-deco yang dibangun pada 1920 itu. Dialah yang membantu pengetikan, hingga penandatangan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI untuk dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 pagi.
 
Setelah mundurnya Jepang dari Indonesia, Maeda pun kembali ke Jepang. Rumah seluas 1.138 meter persegi ini dengan bunker kecil di halaman belakang itu diambil alih Inggris yang menjadikannya sebagai markas komando pasukannya.
 
Rumah yang kini adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi tersebut juga memiliki balkon yang menghadap Taman Suropati, Menteng.
 
Halaman Selanjutnya
3. Rumah di Banda Pulau…
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan