Suplai rumah turun 0,3 persen secara bulanan. Secara tahunan, harga mengalami kontraksi tipis sebesar 0,2 persen, jauh di bawah tingkat inflasi 2,72 persen.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, mengatakan kondisi Ini menunjukkan kecenderungan sikap konsumen dan pemilik properti yang berhati-hati dalam mengambil keputusan besar, menanti arah pasar di awal 2026.
Baca Juga :
Harga Rumah Naik Tipis, Penjualan Masih Lesu
"Stagnasi harga dan penurunan suplai pada akhir tahun bukan pertanda melemahnya permintaan, melainkan konsumen yang menunggu momentum tepat untuk mengambil keputusan," kata dia dalam laporan dikutip Selasa, 17 Desember 2025.
Wilayah paling diincar pembeli rumah bekas
Meski harga relatif stabil, minat pencarian hunian tetap kuat dan bahkan menguat di beberapa wilayah utama yang menawarkan kemudahan akses dan kualitas hidup tinggi. Ada tiga daerah dengan pencarian rumah tertinggi, yakni Tangerang, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat."Di sisi lain, tingginya pencarian di Tangerang, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat menunjukkan bahwa kawasan dengan mobilitas tinggi tetap menjadi pusat gravitasi pencari hunian,” jelas dia.
Tangerang menjadi lokasi paling diminati dengan kontribusi 14,3 persen dari total pencarian nasional, didukung jaringan tol utama, konektivitas ke pusat bisnis Jakarta Barat dan Selatan, serta perkembangan pesat di koridor BSD-Alam Sutera-Gading Serpong.
Jakarta Selatan menyusul dengan porsi pencarian sebesar 12,2 persen berkat sistem transportasi lengkap mulai dari MRT hingga simpul-simpul tol strategis yang menghubungkan kawasan bisnis dan residensial.
Jakarta Barat juga semakin diminati dengan 10,9 persen pencarian berkat akses strategis menuju pusat bisnis CBD, Tangerang, dan munculnya klaster hunian baru yang menawarkan opsi rumah vertikal maupun landed dengan fasilitas kota yang terus bertumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News