Acara yang melibatkan pelaku UMKM, pengembang, kontraktor, hingga pemilik toko bangunan itu diisi diskusi interaktif bersama perbankan, serta menghadirkan pengembang muda berbagi pengalaman. Format ini dirancang agar mahasiswa dan pelaku usaha tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memperoleh inspirasi dan edukasi praktis.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya evaluasi nyata dari setiap kegiatan sosialisasi.
“Harus ada ukuran, misalnya tindak lanjutnya bagaimana, berapa kontraktor atau developer yang bisa memanfaatkan KUR Perumahan ini,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 22 September 2025.
| Baca juga: UMKM Milenial dan Gen Z Bisa Manfaatkan Kredit Program Perumahan |
Dalam kesempatan itu, Maruarar juga menekankan pentingnya pengumpulan data dan analisis calon debitur agar program tepat sasaran. Ia berterima kasih kepada UNPAR serta pimpinan Bank BRI, BTN, dan bjb yang mendukung Kementerian PKP dalam memperluas sosialisasi manfaat KUR Perumahan.
Program KUR Perumahan sendiri menawarkan subsidi bunga 5 persen bagi pelaku usaha sektor perumahan yang memenuhi syarat. Insentif ini menjadi bagian dari paket kebijakan yang lebih besar, termasuk pembebasan biaya BPHTB dan PBG, PPN ditanggung pemerintah hingga Desember 2025, serta peningkatan kuota KPR FLPP menjadi 350.000 unit.
Pemerintah berharap kebijakan tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan potensi penciptaan 1,65 juta lapangan kerja melalui pembangunan 350.000 unit rumah subsidi.
Rektor UNPAR, Basuki Joewono menyatakan dukungan penuh terhadap program ini sekaligus mengapresiasi inisiatif Menteri PKP, yang juga merupakan alumni universitas tersebut.
“Kami harap KUR Perumahan bisa menjadi langkah besar untuk memajukan Indonesia,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
