Ilustrasi kelenjar adrenal. DOK Zenius
Ilustrasi kelenjar adrenal. DOK Zenius

Biologi Kelas XI

Mengenal Kelenjar Adrenal, Penghasil Hormon yang Buat Deg-degan

Renatha Swasty • 01 Maret 2022 09:33
Jakarta: Sobat Medcom, tahukah kalian kalau rasa deg-degan ketika papasan sama gebetan atau perasaan kaget dan gugup ketika tiba-tiba ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan ialah hasil kerja kelenjar adrenal?
 
Untuk mengetahui lebih dalam soal kelenjar adrenal, simak artikel berikut dikutip dari Zenius.

Apa itu kelenjar adrenal?

Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang terletak di permukaan ginjal. Berhubung ginjal ada dua, otomatis kelenjar ini juga ada dua.
 
Kelenjar ini mempunyai dua bagian utama. Bagian luar disebut dengan korteks adrenal dan bagian dalam disebut dengan medula adrenal.

Kelenjar adrenal berfungsi sebagai penghasil hormon yang nantinya akan digunakan tubuh untuk mengontrol respons terhadap stres atau tekanan. Nah, dalam dunia Biologi, stres dibagi menjadi dua, yaitu stres jangka pendek dan stres jangka panjang.
 
Nantinya, hormon adrenal berperan merespons masing-masing stres.

Hormon-hormon adrenal

Ada beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu epinefrin dan norepinefrin, glukokortikoid, dan mineralokortikoid.
 

Epinefrin dan Norepinefrin

Hormon epinefrin dan norepinefrin ini berperan merespons tubuh terhadap stres jangka pendek. Seperti apa? Seperti di awal masalah gebetan.
 
Jadi, ketika gebetan Sobat Medcom lewat, yang pertama bereaksi ialah hipotalamus di otak. Kemudian, hipotalamus mengirim sinyal melalui saraf menuju sumsum tulang.
 
Kenapa lewat syaraf? Sebab, bila lewat darah terlalu lama. Untuk merespons stres jangka pendek harus cepat.
 
Setelah itu, dari sumsum tulang akan menuju ke bagian medula adrenal yang akan menghasilkan hormon epinefrin atau yang disebut juga dengan adrenalin dan norepinefrin. Fungsi dari kedua hormon ini antara lain meningkatkan glukosa darah, tekanan darah, laju pernapasan, dan metabolisme.

Glukokortikoid

Nah, kalau stres jangka panjang bagaimana? Stres jangka panjang terjadi bila dalam tubuh ada ketidakseimbangan dalam waktu lama, tepatnya ketika ada ancaman tubuh bakal kehabisan energi.
 
Kehabisan energi bisa dipicu turunnya kadar glukosa dalam darah atau tekanan darah rendah dalam waktu lama. Nah, hormon yang merespons stres jangka panjang ini ialah hormon kortikosteroid yang terdiri atas glukokortikoid dan mineralokortikoid. Kedua hormon ini dihasilkan di korteks adrenal.
 
Contoh glukokortikoid misalnya ada seseorang yang mengalami depresi. Depresi itu memakan energi. Gula darah bisa jadi turun gara-gara ini. Nah, kalau hal ini terjadi, tubuh akan mengirimkan sinyal ke hipotalamus.
 
Lalu, hipotalamus langsung menghubungi pituitari. “Pit, kadar glukosa dalam darah kita jeblok, nih. Ayo, take action!”. Tapi, pituitari enggak langsung gerak sendiri, dia mengirim sinyal ke adrenal korteks untuk menghasilkan hormon glukokortikoid.
 
Hormon ini bekerja di organ adiposa untuk mengubah lipid menjadi glukosa, di hati untuk mengubah lipid dan protein menjadi glukosa, dan menghambat sistem imun. Jadi, glukosa itu sedikit. Apabila misalnya otak sedang butuh stok glukosa, maka otak yang akan didahulukan.
 
Sistem imun nanti-nanti aja. Tapi ini juga yang bikin gampang sakit karena sistem imun dihambat.
 

Mineralokortikoid

Hormon yang satu ini merespons tekanan darah rendah. Tapi, berbeda dengan hormon-hormon sebelumnya menerima sinyal dari hipotalamus, mineralokortikoid menerima sinyal dari ginjal.
 
Ginjal memiliki unit-unit penyaring darah dan ada sel bernama Juxtaglomerular Apparatus (JGA). Sel ini bakal tahu lebih dulu apabila tekanan darah tubuh rendah.
 
JGA nantinya bakal menghasilkan hormon renin yang mengaktivasi hormon-hormon lainnya yang bakal memerintahkan korteks adrenal menghasilkan mineralokortikoid.
 
Mineralokortikoid bakal mengaktivasi ginjal dan kelenjar keringat untuk melaksanakan reabsorpsi Na+ dan air. Apabila sudah ketambahan hasil reabsorpsi, volume darah juga bakal bertambah. Alhasil, tekanan darah bakal naik.
 
Nah, ada satu lagi golongan mineralokortikoid, yaitu aldosteronisme.
 
Tubuh kita keren banget bisa saling suruh, saling mengirimkan sinyal, sampai memproduksi hormon-hormon untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Tapi, apa jadinya kalau salah satu hormon, misalnya hormon aldosteron ini produksinya terlalu banyak?
 
Nah, hormon ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelebihan hormon aldosteron bisa menderita aldosteronisme. Nanti, tekanan darah menjadi tinggi hingga bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang berujung stroke.
 
Tekanan darah tinggi juga menyebabkan penurunan fungsi ginjal karena memompa darah lebih kerja keras. Jadi, bisa mengarah ke gagal jantung. Selain itu, karena hormon ini juga menyebabkan reabsorpsi ion-ion dan air, bisa juga menimbulkan kelebihan berat badan.
 
Over-produksi aldosteron bisa terjadi kalau kelenjar adrenal bertumbuh berlebihan hingga menjadi kanker. Cara menyembuhkannya adalah dengan operasi, di mana kelebihan-kelebihan itu bakal diangkat.
 
Tapi, apabila gejala belum parah, bisa diobati satu per satu menurut gejala. Misalnya, konsumsi obat penurun tekanan darah.
 

Penutup dan contoh soal

Apakah Sobat Medcom sudah lebih paham dengan kelenjar adrenal? Kalau begitu, kita lanjutkan dengan contoh soal, ya!
 
Ketika kita mengalami stres dalam jangka waktu yang panjang, maka … akan aktif mensekresikan hormon.
 
a. Sumsum tulang
b. Medula adrenal
c. Korteks adrenal
d. Pituitari posterior
e. Paratiroid
 
Hormon kelenjar adrenal yang befungsi untuk meningkatkan penyerapan air dan ion Na+ oleh ginjal adalah ….
 
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
c. Epinefrin
d. Norepinefrin
e. ADH
 
Pembahasan:
 
Jawaban: c. Jika kita stres dalam jangka waktu yang panjang, kelenjar korteks adrenal akan aktif mensekresikan hormon mineralokortikoid dan glukokortikoid.
 
Jawaban: a. Hormon yang berfungsi untuk meningkatkan air dan ion Na+ di ginjal adalah hormon mineralkortikoid yang dihasilkan oleh kelenjar korteks adrenal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan