Bogor: Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University, Nadzirum Mubin, berbagi cara mengendalikan rayap. Nadzirum mengatakan serangan rayap merupakan musuh besar di pertanian, perkebunan, maupun di permukiman karena sifatnya yang hidden infestation atau diam-diam tetapi merusak beragam tanaman atau furnitur.
Rayap mampu menyebabkan kerusakan hingga lima persen dari jumlah tanaman kelapa sawit. Berarti dalam satu hektare, terdapat tujuh sampai delapan tanaman yang terserang rayap.
Ia menjelaskan, rayap merupakan kelompok serangga sosial yang berasal dari ordo Blattodea epifamili Termitoidea. Banyak spesies rayap yang diketahui, tetapi yang umum diketahui dapat menyebabkan serangan paling tinggi adalah kelompok rayap tanah spesies coptotermes curvignathus.
"Selain itu, ada juga rayap yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada beragam tanaman budidaya seperti rayap macrotermes gilvus, odontotermes javanicus, microtermes insperatus, serta schedorhinotermes javanicus," jelas Nadzirum melalui keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 25 Desember 2020.
Sebelum melakukan pengendalian yang benar, kata dia, sebaiknya perlu mengetahui biologi serta perilaku dari rayap yang akan dikendalikan. Misalnya, rayap selalu menghindari cahaya atau tidak menyukai adanya cahaya langsung.
Perilaku ini disebut dengan perilaku kriptobiotik (kecuali laron) sehingga rayap akan membuat liang kembara yang terbuat dari tanah. Liang kembara ini berfungsi melindungi tubuh rayap dari paparan cahaya secara langsung, sehingga rayap dapat mencari sumber pakan dan menstranfer pakan hingga ke sarangnya kembali.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan