Belajar musik di usia lanjut. DOK Freepik
Belajar musik di usia lanjut. DOK Freepik

Belajar Musik di Usia Lanjut Bisa Jaga Kesehatan Otak, Ini Alasannya

Renatha Swasty • 27 Oktober 2025 16:34
Jakarta: Banyak orang berpikir belajar alat musik hanya untuk anak muda atau orang berbakat. Faktanya, memulai hobi ini di usia dewasa atau lanjut justru mempunayi banyak manfaat bagi kesehatan otak dan kemampuan berpikir.
 
Dikutip dari The Independent, seorang konsultan neurologi di Recognition Health, Dr. Steven Allder, mengatakan belajar musik secara aktif merangsang berbagai area otak, meningkatkan suasana hati, sekaligus memperkuat kemampuan kognitif. Baik melanjutkan hobi lama maupun memulai dari nol, memainkan instrumen bisa menjadi investasi bermanfaat sekaligus menyenangkan untuk otak.

Manfaat belajar musik di usia lanjut

Berikut alasan belajar musik di usia lanjut baik untuk kesehatan otak:

1. Mempertajam ingatan

Belajar musik menantang otak dengan proses kompleks: membaca not, mengoordinasikan tangan, dan mengingat melodi. Proses ini memperkuat jaringan saraf yang terkait memori dan perhatian.
 
“Musisi sering punya memori verbal dan fleksibilitas kognitif lebih baik. Aktivitas musik yang berkelanjutan membantu otak tetap tangguh terhadap penurunan fungsi terkait usia,” jelas Allder.

2. Mendorong Neuroplastisitas

Pelajaran musik memaksa otak ‘mengatur ulang’ dirinya sendiri, membentuk koneksi baru, sekaligus memperkuat koneksi lama. Neuroplastisitas ini menjaga otak tetap adaptif dan fleksibel, penting seiring bertambahnya usia.
   

3. Latih keterampilan bahasa dan pendengaran

Musik dan bahasa berbagi area yang sama di otak, khususnya dalam pemrosesan suara dan ritme. Belajar musik membantu orang dewasa lebih mudah membedakan nada, intonasi, dan waktu, yang juga meningkatkan kemampuan komunikasi.

4. Tingkatkan suasana hati

Bermain musik memicu pelepasan dopamin dan endorfin, hormon yang membuat senang dan termotivasi. Selain itu, aktivitas ini menurunkan kortisol, hormon stres, sehingga kecemasan berkurang. Bermusik juga membuka peluang interaksi sosial, makin meningkatkan mood.

5. Latih fungsi eksekutif

Fungsi eksekutif seperti perencanaan, fokus, dan pengambilan keputusan sangat terlibat saat bermain musik. “Mengejar partitur, mengoordinasikan tangan, dan menyesuaikan ritme secara real-time melatih konsentrasi dan fleksibilitas mental,” ujar Allder.

6. Melibatkan banyak wilayah otak sekaligus

Musik mengaktifkan berbagai bagian otak sekaligus: motorik, pendengaran, hingga memori. Aktivasi ini menjadikan musik unik sebagai latihan otak yang menyeluruh.

7. Turunkan risiko demensia

Meski tidak menjamin pencegahan, belajar musik membantu membangun “cadangan kognitif”, ketahanan otak terhadap penurunan fungsi. Dengan menguatkan jaringan saraf dan mendorong neuroplastisitas, musik membantu otak tetap aktif seiring usia. (Sultan Rafly Dharmawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan