Sejumlah orang seringkali mengorbankan waktu tidur mereka saat hidup mulai sibuk atau saat pekerjaan terasa semakin padat. Meskipun mengorbankan tidur terkesan lebih produktif, kurang tidur justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Dilansir dari laman Times of India, kurang tidur dalam jangka panjang bisa menurunkan kemampuan berpikir, membuat emosi lebih mudah meledak, melemahkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan risiko kelelahan atau burnout.
Seringkali kita mendengar orang berkata, “Saya bisa berfungsi dengan lima jam tidur.” Namun, kenyataannya, kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada perhatian, daya ingat, dan konsentrasi.
Tidur adalah periode istirahat penting bagi otak Anda. Ia membantu menstabilkan suasana hati, meningkatkan kemampuan berpikir, termasuk memperkuat ingatan dan ketahanan emosional.
Tidur membantu menjaga keseimbangan zat kimia di otak seperti serotonin dan dopamin. Kekurangan tidur secara terus-menerus dapat mengaktifkan sistem respons stres dalam tubuh, meningkatkan kadar kortisol, dan membuat kita lebih rentan terhadap stres.
Insomnia bukan hanya gejala dari gangguan kesehatan mental, tetapi juga bisa menjadi penyebabnya. Misalnya, kekurangan tidur meskipun hanya pada sebagian malam bisa mengakibatkan peningkatan rasa cemas dan bahkan memicu depresi, sehingga pemulihan menjadi lebih sulit.
Baca juga: Tidur Makin Berkualitas, Kenali 4 Fase Penting yang Dilalui Tubuh Saat Terlelap |
Gangguan tidur juga bisa memicu serangan maniak atau depresi pada orang dengan gangguan bipolar. Sehingga, menjaga jadwal tidur yang konsisten merupakan bagian penting dari pengobatan mereka.
Apabila kamu sedang menghadapi gangguan tidur, jangan khawatir, karena kesehatan tidur bisa diperbaiki. Memulai perbaikan tidur bisa dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana yang terbukti efektif membentuk pola tidur sehat. Beberapa contohnya:
- Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari
- Menjalani gaya hidup aktif
- Membatasi waktu menatap layar sekitar 30 menit sebelum tidur
- Mengurangi konsumsi kafein.
Selain itu, lakukanlah pengobatan psikiatri jika diperlukan. Pendekatan terapi seperti Cognitive Behavioural Therapy for Insomnia (CBT-I) atau terapi kognitif perilaku untuk insomnia, bisa sangat membantu bila dikombinasikan dengan terapi lain yang disesuaikan untuk mengatasi penyebab utama masalah tidur.
Tidur bukanlah kondisi pasif, melainkan komponen aktif dan penting untuk kesehatan mental yang lebih baik. Berinvestasi dalam tidur adalah salah satu investasi terbaik untuk menjaga kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.
Apabila merasa perlu mencari bantuan kesehatan mental dari tenaga profesional, jangan ragu mencari pertolongan. Bantuan selalu tersedia untukmu. – Sweta Bothra, Direktur Layanan Psikologi Amaha. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id