Sinergi UT dengan Program Pendidikan Vokasi UI tertuang dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT Liestyodono Bawono Irianto dengan Wakil Rektor Bidang SDM dan Kerja Sama UI Dedi Priadi, di Auditorium Program Pendidikan Vokasi UI, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Juli 2019.
Penandatanganan kerja sama tersebut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Rektor UT Ojat Darojat, dan Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo. Pelaksanaan PKS bertepatan dengan Dies Natalis XI Program Pendidikan Vokasi UI.

Penandatanganan MoU antara UT dengan Program Pendidikan UI dilakukan oleh Wakil Rekto Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT Liestyodono Bawono Irianto dengan Wakil Rektor Bidang SDM dan Kerja Sama UI Dedi Priadi, di Auditorium Program Pendidikan Vokasi UI, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Juli 2019 (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
UT memiliki keunggulan sistem pengajaran jarak jauh sehingga dapat menjangkau mahasiswa di manapun berada, khususnya daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Melalui kerja sama ini Program Pendidikan Vokasi UI bisa memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat luas untuk memperoleh sertifikat kompetensi.
"Maka dari itu, kami dengan UT membuat program pelatihan jarak jauh bersertifikat. Masyarakat bisa di mana saja dan kapan saja untuk uji kompetensinya," ujar Sigit.
Mengapa sertifikasi kompetensi ini penting? Sigit mencontohkan seorang nelayan yang ingin mengekspor ikan hasil tangkapan, namun pengiriman ekspor terhambat karena dia tidak memiliki sertifikat.
"Sertifikasi kompetensi itu semacam pengakuan. Dengan sertifikasi, maka ada standar kompetensi," ujarnya menjelaskan.

Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Ke depan, pihaknya akan membuka berbagai bidang pelatihan untuk masyarakat umum. Program Pendidikan Vokasi UI masih akan membahas lebih lanjut dengan UT terkait kesiapan infrastruktur, jaringan, dan konten pelatihan.
"Melalui sertifikasi jarak jauh, kami berharap bisa berkontribusi lebih banyak. Dengan sistem ini bisa memangkas birokrasi. Jika melalui jalur formal, mesti ada persyaratan dari Kemenristekdikti, seperti nomenklaturnya. Tapi melalui pelatihan sertifikasi jarak jauh, lebih fleksibel," ujar Sigit, menjelaskan.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Pada kesempatan yang sama, Rektor UT Ojat Darojat mengatakan sistem sertifikasi jarak jauh ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Pihaknya masih akan menindaklanjuti bersama UI terkait teknis pelaksanaan.
"Setelah ini ada tim teknis untuk menindaklanjuti. Di situ akan ditentukan kompetensi apa saja yang tawarkan dan dibutuhkan masyarakat dan learning content-nya apa saja. Itu semua dikonversi menjadi bahan ajar untuk mahasiswa," ucap Ojat.

Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dengan kolaborasi antara UI sebagai penyelenggara pendidikan terbaik dan UT sebagai penyelenggara pendidikan online terbaik, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas SDM. Terutama peningkatan kualitas SDM di daerah pelosok.
"Saya mengharapkan program Pelatihan Online Bersertifikat ini dapat lebih diperluas, sehingga dapat mewujudkan pemerataan pendidikan dan pelatihan vokasi ke seluruh Indonesia," ujar Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News