Tidak hanya tulisan fiksi, teks, atau tulisan juga kerap kali menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung. Tentu saja, kedua kalimat ini juga memiliki kaidah penulisan sama seperti kalimat pada umumnya.
Melansir dari laman Ruangguru, berikut pengertian, ciri, tata penulisan serta contoh kalimat langsung dan tidak langsung:
Pengertian kalimat langsung
Kalimat langsung adalah salah satu bentuk kalimat yang biasanya berasal dari pernyataan atau ungkapan seseorang tanpa pengantara ataupun mengubah pembicaraan. Kalimat ini harus berupa kalimat yang sama persis dengan kalimat aslinya, tanpa adanya pengurangan ataupun penambahan kata.Biasanya, dalam teks kalimat ini akan menggunakan pemakaian tanda petik. Selain itu, kalimat ini berguna untuk menyampaikan permasalahan atau kejadian yang sedang terjadi.
Sementara itu, kalimat yang memiliki informasi, berupa kalimat tanya, kalimat berita dan kalimat perintah biasanya juga menggunakan intonasi dan nada yang bermacam-macam. Sementara itu, kalimat berita biasanya terdapat pada kutipan kalimat tidak langsung.
Ciri-ciri dan tata cara penulisan kalimat langsung
Agar dapat lebih mudah dalam membedakan jenis kalimat langsung, berikut ciri-ciri beserta contoh kalimat langsung:Penulisan kalimat menggunakan tanda baca petik dua (“...”) pada awal dan akhir kalimat.
Contoh:
Nur bertanya, “Kapan kita pulang?”Ibu itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali perak,” katanya.
“Besok pagi,” katanya, “mereka akan berangkat.”
Huruf pertama dalam kalimat langsung harus menggunakan huruf kapital.
Contoh:
“Diana akan pulang nanti sore,” Riani memberi kabar.Budi berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Besok aku beri kabar lagi.”
Namun perlu diingat, saat dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, maka hanya kalimat pertama yang perlu menggunakan huruf kapital. Sebaliknya, kalimat kedua menggunakan huruf kecil, kecuali pada kata sapaan atau nama seseorang.
Contoh:
Ayo cepat!” teriak Novi, “nanti angkotnya keburu lewat.”Ketemu!” teriak Sumarti dari bawah, “Cincinnya sudah ketemu!”
Mengakhiri kalimat petikan langsung yang terletak di depan dialog tag (label dialog) dengan tanda seru, koma dan tanya. Dialog tag adalah sebuah Frasa yang mengikuti dialog, bertujuan menginformasikan identitas (emosi) si pengucap.
Contoh:
“Bapak pulang,” kata Igam.“Bapak pulang?” tanya Igam.
“Bapak pulang!” seru Igam.
Bila petikan tersebut berada di belakang dialog tag maka menyisipkan tanda koma sebelum petikan. Sebaliknya, tanda titik, tanya dan seru dapat diletakan sebelum tanda petik penutup.
Contoh:
Igam berkata, “Bapak pulang.”Igam bertanya, “Bapak pulang?”
Igam berseru, “Bapak pulang!”
Bila kalimat langsung sudah diakhiri oleh tanda tanya atau seru maka tidak perlu menambahkan tanda titik setelah tanda titik penutup.
Contoh:
Agam bertanya, “Ayah pulang?”.Agam berseru, “Ayah pulang!”.
Berikut adalah contoh dialog tag pada kata netral, respons, serta emosi :
Netral
- Ujar
- Celetuk
- Ucap
- Kata
- Pamit
- Harap
- Cetus
- Tutur
- Ungkap
- Tanya
- Tegur
- Sapa
- Ajak
- Panggil
- Seru
- Pinta
Respons netral
- Sahut
- Lanjut
- Jawab
- Tolak
- Sambut
- Sanggah
- Imbuh
- Balas
- Sambung
- Sela
- Tukas
- Potong
- Kilah
- Usul
- Saran
- Timpal
- Kelit
Emosi bernada rendah
- Sindir
- Hina
- Gerutu
- Sungut
- Rengek
- Cemooh
- Ejek
- Kelakar
- Canda
- Cela
- Ledek
- Puji
- Keluh
- Perintah
- Cibir
- Tuntut
- Desak
Emosi bernada sedang
- Bisik
- Gumam
- Rajuk
- Rintih
- Sesal
- Racau
- Batin
- Goda
- Dalih
Emosi bernada tinggi
- Jerit
- Usir
- Bentak
- Hardik
- Teriak
- Tuduh
- Tampik
- Tantang
- Pekik
- Sergah
- Serang
- Cecar
4) Kalimat langsung yang menggunakan petikan harus berpisah dengan kalimat pengiring yang menggunakan tanda koma (,) di antara kalimat petikan dan pengiring.
Contoh:
Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring, “kalimat kutipan”.“Tadi saya melihat Hezkiel lari,” kata Sela, “raut mukanya terlihat seperti habis menangis”
Pola “kalimat kutipan”, kalimat pengiring.
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
Kalimat pengiring, “kalimat kutipan”.
Ibu mengatakan, “Anak-anak, hari Sabtu besok kita akan pergi berlibur.”
5) Kalimat langsung yang dialognya berurutan harus menggunakan tanda baca titik dua (:) pada bagian depan kalimat. Hal ini berfungsi untuk memisahkan antara kalimat kutipan dengan pihak yang mengucapkan.
Contoh:
Danu: “Rifda, kamu tahu nggak Ega di mana?”
Rifda: “Ega tidak masuk hari ini.”
Danu: “Loh, kenapa?”
Rifda: “Dia sakit, ini surat dokternya.”
Berikut adalah contoh penggunaan spasi pada tanda baca:
Tanda titik (.)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Kami pergi, mereka datang
Tanda seru (!)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Jangan masuk! Ia sedang tidur.
Tanda tanya (?)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Apa katamu? Aku tidak mendengar.
Tanda koma (,)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Satu, dua, dan tiga.
Tanda titik koma (;)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Hari sudah siang; ia masih tidur.
Tanda titik dua (:)
Penggunaan spasi sesudah kalimat. Contoh: Dua hal yang utama: akal dan hati.
Tanda hubung (-)
Penggunaan spasi tidak digunakan sebelum dan sesudah kalimat. Contoh: Kemarin ia di-PHK.
Tanda pisah (-)
Penggunaan spasi tidak digunakan sebelum dan sesudah kalimat. Contoh: Acara diadakan pada tanggal 5-10 bulan ini.
Tanda garis miring (/)
Penggunaan spasi tidak digunakan sebelum dan sesudah kalimat. Contoh: Harga pensil/pulpen itu Rp100/buah.
Tanda petik/petik tunggal (“...”)
Penggunaan spasi diberikan sebelum tanda pembuka dan setelah tanda penutup, bagian dalam kalimat tidak diberikan spasi. Contoh: Ia dijuluki “si Cantik” karena parasnya.
Tanda kurung/kurung siku (>,<)
Penggunaan spasi diberikan sebelum tanda pembuka dan setelah tanda penutup, bagian dalam kalimat tidak diberikan spasi. Contoh: Lokakarya (workshop) itu resmi dibuka.
Tanda elipsis (....)
Penggunaan spasi digunakan setelah dan sesudah kalimat. Contoh: Jangan-jangan…. ia pelakunya.
Tanda apostrof (‘)
Penggunaan spasi digunakan setelah dan sesudah kalimat. Contoh: Mereka sudah datang lagi,’kan?
6) Kutipan kalimat langsung dibaca dengan menggunakan penekanan pada intonasi dan nada.
Kalimat langsung selalu terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Biasanya intonasi dalam kalimat kutipan selalu lebih tinggi.]
Seperti pada kalimat : Ayah berteriak, “Cepat pulang!”. Frasa “Cepat pulang!” dibaca menggunakan dengan menggunakan intonasi dan nada yang lebih tinggi. Hal ini berguna agar pendengar dapat mengerti inti pembicaraan dalam kalimat langsung.
Contoh kalimat langsung
- Bibi berkata, "Antarkan surat ini ke kantor pos!"
- "Ayo anak-anak, berbaris dengan rapi, ya," ucap Bu Guru.
- "Dek, dipanggil Ibu," kata Oky, "disuruh beli makanan."
- Ibu berkata, “Adek harus rajin belajar supaya pintar ya.”
- Kata Riki, ”Tolong bantu aku angkat kursi ini ke depan sana.”
- "Bibi baru saja berangkat ke Pontianak," ujar Fela.
- "Kapan kamu akan pulang dari Manado?" tanya ayah kepada Eri.
- "Ayo, bersiap-siap!" ujar Paman, "kita akan segera berangkat ke Monas."
- “Kapan buku puisiku akan kau kembalikan?” tanya Budi kepada Santi.
- Bu Ena berkata, "Anak-anak, jangan lupa kumpulkan tugas Sejarah besok pagi di ruang guru!"
- Tamara mengatakan, "Dek, ayo kita berangkat sekarang!"
- "Di mana kamu membeli sepatu ini?" tanya Rahmat kepada Bagas.
- "Tolong kecilkan volume radio itu!" pinta Fia.
- Apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang?" tanya Nisa.
- “Dimana paman tinggal?” tanya Hendra.
Berikut adalah pengertian, ciri dan contoh dari kalimat tidak langsung:
Kalimat tidak langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan ucapan yang pernah diucapkan oleh seseorang. Kalimat ini biasanya tidak secara langsung menginformasikan atau tidak mengutip keseluruhan kalimat.Kalimat berita merupakan contoh dari kalimat tidak langsung. Biasanya, kalimat berita ini berisi kejadian dan penutur akan mengubah susunannya agar menjadi kalimat tidak langsung.
Ciri-ciri dan tata penulisan kalimat tidak langsung
Kalimat tidak langsung mempunyai ciri-ciri yang unik. Hal ini juga membedakannya dengan kalimat lain, berikut kalimatnya:1. Tidak menggunakan tanda baca petik dua (:) karena termasuk kalimat berita.
Kalimat langsung berisi perkataan milik orang lain yang kemudian akan berubah sesuai dengan keinginan penutur lalu penutur akan menyampaikan ulang. Kalimat ini biasanya berbentuk kalimat berita yang pada mulanya kalimat pertanyaan atau perintah.
Contoh:
Zaky pernah melihat Azyumar mengatakan bahwa dia ingin pergi dari rumahnyaGaluh tadi bertannya tentang letak toilet di sekolah ini.
2. Adanya perubahan kata ganti orang pada kutipan kalimat:
1. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga
Saya menjadi dia atau nama orang ketiga
Aku menjadi nama orang ketiga
Kami menjadi mereka atau nama orang ketiga
2. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama
Kamu menjadi saya
3. Kata ganti orang kedua jamak ‘kita’ atau ‘kalian; menjadi ‘kami’ atau ‘mereka’, tergantung pada pengertian kalimat.
Kalian menjadi kami.
Kita diganti menjadi kami.
4. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung misalnya bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang dan kata hubung yang lainnya.
Contoh:
- Hakim menyatakan bahwa Jordan bertanggung jawab atas kematian Mirna karena membubuhkan racun ke dalam teh Mirna
- Pak Bayu menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam istirahat
- Aziz mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu menonton acara sepak bola
5. Intonasi datar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
Intonasi membaca kalimat tidak langsung sama seperti saat membaca kalimat berita. Kalimat berita sendiri memiliki kesetaraan, jadi tidak perlu ada frasa yang harus bernada lebih tegas.
Contoh kalimat tidak langsung:
- Hani mengatakan bahwa adik dipanggil ayah untuk menyuruhnya membeli makanan burung
- Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor pos
- Pak Guru menyuruh anak-anak untuk berbaris dengan rapi
- Dokter berkata kepadaku bahwa nenek harus banyak istirahat
- Riko mengatakan bahwa hari ini ia tidak akan ikut ulangan
- Paman berkata bahwa dia akan pulang terlambat
- Tadi sore Dila mengatakan bahwa dia tidak akan ikut bermain bulu tangkis
- Mereka selalu bertanya padaku kapan aku akan lulus sekolah
- Dina mengatakan bahwa adiknya juara satu lomba catur di desanya
- Hari ini Bogor diguyur hujan dari pagi hingga malam
- Vaksin covid-19 tidak membuat Anda kebal
- Risa Berangkat ke kantor naik sepeda motor
- Deni meminta ku untuk datang ke rumahnya di Jakarta
- Kakak berkata pada Ayah supaya minta dibelikan sepeda motor baru
- Fikri mengatakan padaku tidak berangkat les renang sore nanti, sebab dia sedang sakit.
Baca juga: Julid Hingga Oppa, Ini Kata Gaul Kekinian yang Masuk KBBI |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id