"Kami juga mendorong para peneliti yang ada di BRIN juga menjalankan fungsi pendidikan, membimbing para peneliti (dosen) yang di sana (kampus). Kemudian melakukan riset kolaboratif biar sesekali diminta untuk mengajar," kata Arif dalam acara Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi (KPPTI) 2025 di Graha Unesa, Surabaya, Rabu, 19 November 2025.
Menurutnya, peneliti di BRIN bisa berbagi pengalaman riset dengan kampus. Sehingga, akan terbentuk ekosistem riset yang lebih bergairah.
"Karena pengalaman riset itu juga sangat bagus. Sehingga mutual collaboration ini akan bisa membuat ekosistem semakin bergairah. Penelitian bergairah, mahasiswa-profesor juga bergairah," ujar dia.
Arif menyebtu BRIN dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) ke depan akan memperkuat kolaborasi sebagai mitra strategis. Sebab, BRIN dan Kemendiktisaintek dapat menjadi lokomotif utama dalam menguatkan inovasi bangsa.
"Inovasi sangat tergantung pada kekuatan perguruan tinggi dan kekuatan lembaga-lembaga riset yang ada di Indonesia. Sehingga ekosistem ini harus kita perkuat," jelas dia.
BRIN juga akan berbagi fasilitas riset dengan kampus. Sehingga, mahasiswa hingga profesor di kampus dapat memanfaatkan fasilitas BRIN untuk melakukan penelitan.
"Bagaimana social sharing terhadap fasilitas riset. Jadi riset-riset yang canggih-canggih yang ada di BRIN itu kita terbuka terhadap mahasiswa dan juga profesor yang ada di perguruan tinggi. Karena fasilitasnya di BRIN lengkap," tutur Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id