Transmigrasi
Pulau Jawa saat itu dianggap sudah terlalu padat, sehingga tercetuslah ide untuk mengadakan transmigrasi. Ini ditujukan untuk memindahkan orang-orang dari Jawa ke daerah lain yang masih sepi penduduk. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak.Sayangnya, ide tersebut tinggal sebuah angan-angan. Program transmigrasi malah dimanfaatkan oleh pemilik perkebunan untuk mendatangkan buruh murah dari pulau Jawa.
Dampak Politik Etis bagi Indonesia
Dari penjabaran di atas, diketahui bahwa ide-ide Van Deventer tidak terealisasi dengan baik. Politik balas budi yang semula ditujukan mensejahterakan, justru malah mencekik rakyat Indonesia.Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa politik etis tetap membawa sejumlah kemajuan bagi Tanah Air. Salah satunya, dibangun infrastruktur yang hingga saat ini masih dirasakan manfaatnya.
Beberapa infrastruktur yang dibangun adalah bendungan dan rel kereta api. Rel kereta yang biasa dilalui sekarang merupakan warisan dari politik etis. Begitu juga dengan bendungan yang sampai saat ini masih digunakan sebagai tempat penampungan air.
Selain itu, politik etis juga melahirkan modernisasi masyarakat perkotaan. Berkat adanya akulturasi, rakyat Indonesia mulai gemar berpakaian seperti orang Eropa dan suka berpesta.
Tak kalah penting, politik etis melahirkan golongan terpelajar yang akhirnya memulai pergerakan nasional. Golongan ini berani melawan balik kebijakan Belanda, sehingga bisa dibilang politik etis menjadi boomerang bagi kolonial. (Nurisma Rahmatika)
Baca: Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Cikal Bakal Berdirinya Candi Borobudur
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id