Kelembapan udara
Kelembapan udara pada suatu wilayah menandakan banyak uap air yang terkandung pada udara setempat. Dengan mengecek kelembapan udara, kita bisa menentukan mana daerah yang tergolong kering, lembap, dan basah.Hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut berbeda-beda. Untuk tumbuhan, misalnya, bisa dikelompokkan sebagai berikut.
- Xerophyta → sangat tahan terhadap lingkungan kering (kelembapan udara sangat rendah), contoh: kaktus
- Mesophyta → cocok dengan lingkungan lembap yang tidak basah, contoh: anggrek dan cendawan
- Higrophyta → cocok dengan lingkungan basah, contoh: teratai, eceng gondok, dan selada air
- Tropophyta → bisa beradaptasi dengan musim hujan maupun kemarau, contoh: pohon jati dan eukaliptus
Angin
Selain suhu udara dan kelembapan udara, angin juga sangat penting dalam persebaran flora dan fauna. Umumnya, hanya tumbuhan dengan akar dan batang yang kuat saja, yang mampu menghadapi wilayah dengan intensitas angin yang sangat besar.Selain itu, ada berbagai tumbuhan yang membutuhkan angin untuk berkembang biak. Hal ini disebabkan angin bisa membantu penyerbukan dan penerbangan spora.
Beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan paku membutuhkan angin untuk beregenerasi melalui spora.
Curah hujan
Setiap wilayah dengan karakteristik yang berbeda tadi, seperti hutan hujan tropis, sabana, hutan musim, dan lain-lain memiliki curah hujan yang berbeda-beda. Curah hujan ini berpengaruh pada tumbuhan yang memiliki kebutuhan curah hujan yang beragam.Keanekaragaman tumbuhan ini juga memengaruhi hewan yang mengonsumsinya. Sebab, hewan yang memakan tumbuhan, pasti tinggal di tempat yang sesuai dengan lokasi pertumbuhan makanannya.