Karya dosen ITS Naufan Noordyanto bertajuk Save trees, save orangutan life. DOK ITS
Karya dosen ITS Naufan Noordyanto bertajuk Save trees, save orangutan life. DOK ITS

Gelisah dengan Dunia yang Tak Baik-baik Saja, Dosen ITS Kampanyekan SDGs Lewat Poster

Renatha Swasty • 04 Maret 2022 13:54
Jakarta: Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan kesepakatan pembangunan global sejak 2015 yang memiliki 17 tujuan dan 169 target hingga 2030. Semua negara menggunakan tujuan dan target yang telah ditetapkan sebagai insentif untuk pembangunan berkelanjutan.
 
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Naufan Noordyanto ikut andil menggalakkan kampanye SDGs. Naufan berkontribusi melalui karya desain grafis.
 
“Dengan ini, saya menjadi pihak yang dapat memanfaatkan kreativitas dan karya untuk menyampaikan pesan-pesan urgensi tersebut,” kata Naufan dikutip dari laman its.ac.id, Jumat, 4 Maret 2022.

Salah satu tujuan dan target SDGs, ialah tercapainya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan berkelanjutan sebagai penyangga seluruh kehidupan. Naufan menuturkan gagasan tentang lingkungan dan ekosistem yang sedang tidak baik-baik saja dapat disampaikan dengan baik pada karya-karya desain komunikasi visual, seperti desain poster.
 
Karya-karya bertujuan untuk dapat melawan opini yang kurang tepat dan membuka wawasan masyarakat tentang persoalan penting tersebut. Dia berambisi memberikan visualisasi urgensi masalah serius yang ada pada lingkungan hingga menjadikannya Environmental Activist Artist.
 
Pria berkacamata ini menyebut terselenggaranya pameran karya seni dan desain yang digarap serius dan profesional akan memberi efek riak yang luas bagi masyarakat. Terutama, seniman, desainer, atau fotografer di komunitas internasional karena ada wadah untuk melontarkan pesan-pesan SDGs dalam karya cipta mereka.
 
“Hal ini sekaligus menunjukkan betapa pentingnya penyelenggaraan pameran serta peran seniman dan desainer untuk terlibat aktif dalam mewujudkan SDGs sesuai kompetensinya,” ujar dia.
 
Gelisah dengan Dunia yang Tak Baik-baik Saja, Dosen ITS Kampanyekan SDGs Lewat Poster
Dosen ITS Naufan Noordyanto. DOK ITS
 

Salah satu pameran yang diikuti Naufan adalah Golden Turtle Festival 2021 oleh MY EQUATOR Charity Social Support Fund dengan dua karya andalannya. Karya desain poster Naufan yang berjudul Save trees, save orangutan life berhasil menjadi wakil Indonesia yang mendapat juara pertama pada kategori Eco-poster: Conservation of Wild Nature.
 
Karya tersebut bersaing dari seleksi bersama 14.752 karya dan 3.864 partisipan dari 107 negara. Karya dipamerkan secara luring di Moskow, Rusia, pada 25 September hingga 31 Oktober 2021.
 
Naufan menjelaskan karya tersebut dibuat dengan metafora visual orang utan dari pohon yang ditebang dan bertransformasi menjadi produk kayu berupa kursi. Karya tersebut bernarasi tentang kerusakan habitat hutan oleh bisnis manusia yang dapat merusak ekosistem orang utan, termasuk fauna dan flora lainnya yang terancam punah.
 
“Saya ingin berpesan pada masyarakat untuk merawat hutan agar makhluk hidup yang berdiam di sana dapat terjaga kelestariannya,” tutur dosen yang juga tertarik dalam bidang tipografi huruf, ilustrasi, dan identitas visual ini.
 
Intensi Naufan mengenai orang utan terdesak oleh pembangunan atau perburuan bukan hanya terbatas sebagai perhatian nasional saja, tetapi juga dalam ranah internasional. Urgensi dari kepentingan menyampaikan pesan mengenai lingkungan sebagai jawaban dari SDGs poin 15 soal merawat ekosistem ini menjadi inspirasi bagi Naufan untuk berkarya.
 
Naufan menilai karya seni dan desain bertajuk lingkungan dan ekosistem adalah topik yang tiada habisnya. “Tema ini merupakan perhatian dan keresahan bersama secara global sehingga membuka kesempatan untuk berkarya cipta,” ujar dia.
 

Gelisah dengan Dunia yang Tak Baik-baik Saja, Dosen ITS Kampanyekan SDGs Lewat Poster
Karya dosen ITS Naufan Noordyanto bertajuk "Trees vs industrial carbon emission”. DOK ITS
 
Naufan bercerita karya lainnya yang bertajuk Trees vs industrial carbon emission didesain dengan prinsip transformasi M.S. Escher. Karya yang menjawab SDGs poin 13 soal memerangi perubahan iklim tersebut memiliki pesan utama untuk mengajak masyarakat lebih banyak menanam pohon sebagai solusi mengimbangi banyaknya polusi karbon.
 
Karya tersebut berhasil lolos menjadi 50 karya terbaik dalam #ArtistsForClimate. “Karya koleksi ini direncanakan akan dipajang dalam pameran tur di berbagai negara dalam rangkaian acara People’s Promise for Climate Impact,” tutur dia.
 
Pri kelahiran Madura ini berharap dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa agar lebih tergerak mewujudkan tujuan dari SDGs. Sebab, karya ini tak hanya sekadar menginspirasi, tetapi juga dapat menorehkan prestasi yang membanggakan untuk ITS.
 
“Semoga kerja sederhana lewat kompetensi yang dimiliki dapat memberi contoh pada mahasiswa untuk meneruskan jejak prestasi ITS," kata dia.
 
Baca: Mobilitas Warga Sering Terhambat Sungai Bengawan Solo, Mahasiswa ITS Rancang Jembatan Desa Semambung
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan