Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

Daftar 29 Kandidat Vaksin Covid-19, Dari Baru Mulai Hingga Siap Edar

Fajar Nugraha, Medcom • 19 Agustus 2020 09:47

VAKSIN YANG DIPRODUKSI


Vaksin Sputnik V

Ketika negara-negara fokus dengan uji klinis fase tiga, Rusia tiba-tiba saja mengumumkan vaksin Sputnik V akan diproduksi untuk melawan covid-19. Pada Selasa 11 Agustus 2020, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan persetujuan vaksin virus korona untuk digunakan. Putin mengeklaim sebagai ‘yang pertama di dunia’.
 
Dikembangkan oleh Gamaleya Institute yang berbasis di Moskow, vaksin tersebut belum melalui uji coba fase tiga. Rusia juga belum merilis data ilmiah apa pun tentang pengujiannya dan tidak dapat memverifikasi keamanan atau keefektifan dari vaksin.
 
Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmietriev mengatakan keamanan adalah inti dari pengembangan vaksin ini. "Kami tahu teknologinya ampuh dan kami akan mempublikasikan data pada Agustus dan September untuk mendemonstrasikannya," kata Dmietriev.

Sementara Alexander Gintsburg, Direktur Institut Gamaleya, mengatakan uji klinis akan diterbitkan setelah dinilai oleh para ahli Rusia sendiri. Dia mengatakan Rusia berencana untuk dapat memproduksi 5 juta dosis sebulan pada Desember hingga Januari.
 
Negara seperti Brasil, Filipina dan Kazakhstan telah mengutarakan ketertarikannya akan vaksi Sputnik V. Namun negara-negara Barat meragukan efektivitas dan keamanan dari vaksin kilat tersebut.
 
Berbagai vaksin dikembangkan oleh banyak pihak dalam waktu singkat ini. Upaya tersebut tentunya amat luar biasa dilakukan mengingat pengembangan beberapa vaksi lainnya membutuhkan waktu yang sangat panjang.
 
Vaksin seperti polio membutuhkan waktu tujuh tahun pengembangan, sementara vaksin campak baru diproduksi setelah sembilan tahun pengembangan. Bahkan vaksin untuk Human papillomavirus (HPV) juga membutuhkan waktu proses yang panjang hingga 15 tahun. 
 
Vaksin terlama yang diteliti dan dikembangakan adalah cacar air. Vaksin cacar air membutuhkan waktu 34 tahun sebelumnya akhirnya dapat digunakan. 
 
Dengan rata-rata dari tiap perusahaan bisa membuat vaksin pada awal 2021 atau lebih dini, merupakan suatu proses yang sangat cepat. Namun diharapkan proses cepat ini bisa dibarengi dengan efektivitas dan keamanan yang bisa membunuh virus korona.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan