Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

Daftar 29 Kandidat Vaksin Covid-19, Dari Baru Mulai Hingga Siap Edar

Fajar Nugraha, Medcom • 19 Agustus 2020 09:47

VAKSIN FASE KETIGA
 
Fase tiga dari pengembangan vaksin covid-19 menjadi pembuka harapan dalam perang melawan virus korona. Perusahaan-perusahaan seperti Moderna, Sinovac, AstraZeneca bersama dengan Oxford University membuka peluang mereka untuk menemukan obat bagi virus yang sudah menginfeksi lebih dari 21 juta jiwa di dunia. 
 

1. Moderna

Moderna mengembangkan vaksin berdasarkan messenger RNA (mRNA) untuk menghasilkan protein virus di dalam tubuh. Hingga saat ini Moderna belum mengumumkan vaksin itu di pasaran. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah mendanai upaya Moderna untuk menghasilkan 100 juta vaksin virus korona. 
 
Perjanjian antarA Pemerintah AS dan Moderna diperkirakan bernilai USD1,525 miliar (Rp22,5 triliun) untuk biaya produksi dan penyaluran vaksin covid-19. Angka tersebut juga meliputi "pembayaran insentif untuk penyaluran produk secara tepat waktu."
 
"Sesuai komitmen pemerintah AS mengenai akses bebas terhadap vaksin covid-19, warga Amerika akan menerima vaksin mRNA-127," sebut Moderna.
 
"Berdasarkan ketentuan terkait produk vaksin yang dibeli pemerintah, tenaga medis profesional dapat menerapkan biaya dalam hal penyuntikannya," lanjut pernyataan perusahaan.

Harga vaksin Moderna berkisar USD30,50 atau setara Rp450 ribu per dosis. Kandidat vaksin Moderna, mRNA-1273, adalah satu dari sedikit vaksin yang sudah memasuki uji klinis fase ketiga atau tahap final. Moderna memprediksi proses uji klinisnya akan selesai pada September mendatang.
 
Bekerja sama dengan National Institutes of Health, mereka menemukan bahwa vaksin tersebut melindungi monyet dari virus korona. Pada Maret, perusahaan memasukkan vaksin covid-19 pertama ke dalam uji coba pada manusia, yang membuahkan hasil yang menjanjikan. 
Setelah melakukan studi Fase 2, mereka meluncurkan uji coba Fase 3 pada 27 Juli. Uji coba terakhir akan melibatkan 30.000 orang sehat di sekitar 89 lokasi di beberapa wilayah sekitar Amerika Serikat. 

2. BioNTech, Pfizer, dan Fosun Pharma


Perusahaan Jerman BioNTech melakukan kolaborasi dengan Pfizer yang berbasis di New York, dan pembuat obat asal Tiongkok, Fosun Pharma, untuk mengembangkan vaksin mRNA. Pada Mei mereka meluncurkan uji coba gabungan Fase 1 dan 2. 
 
Para sukarelawan menghasilkan antibodi melawan SARS-CoV-2, serta sel kekebalan yang disebut sel T yang merespons virus. Beberapa relawan mengalami efek samping sedang seperti gangguan tidur dan nyeri lengan. 
 
Pada 27 Juli, perusahaan mengumumkan peluncuran uji coba gabungan Fase 2 dan 3 dengan 30.000 relawan di Amerika Serikat dan negara lain termasuk Argentina, Brasil, dan Jerman.
 
Kiprah BioNTech diendus oleh pemerintahan Trump dan mengganjar mereka kontrak USD1,9 miliar untuk 100 juta dosis yang akan dikirimkan pada Desember dan opsi untuk memperoleh 500 juta lebih dosis. 
 
Sedangkan Jepang membuat kesepakatan untuk 120 juta dosis, untuk Uni Eropa mendapatkan 400 juta. Jika disetujui, Pfizer mengatakan mereka akan memproduksi lebih dari 1,3 miliar dosis vaksin mereka di seluruh dunia pada akhir tahun 2021.
 

3. CanSino Biologics

Laju perusahaan Tiongkok untuk memproduksi vaksin covid-19 amat kencang. CanSino Biologics mengembangkan vaksin berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5, bekerja sama dengan Institut Biologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer Tiongkok. 
 
Pada Mei, mereka menerbitkan hasil yang menjanjikan dari uji coba keamanan Fase 1, dan pada Juli perusahaan ini melaporkan bahwa uji coba Fase 2 mereka menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan respons imun yang kuat. 
 
Militer Tiongkok kemudian langsung menyetujui vaksin pada 25 Juni selama setahun sebagai "obat yang dibutuhkan secara khusus." CanSino tidak akan mengatakan apakah vaksinasi akan menjadi wajib atau opsional untuk tentara. 
 
Pada 9 Agustus, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan bahwa CanSino Biologics akan menjalankan uji coba Tahap 3 di Arab Saudi. Pihak perusahaan sedang bernegosiasi dengan negara lain untuk uji coba lebih lanjut.
 
 


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan