Ilustrasi / Medcom.id
Ilustrasi / Medcom.id

4 Hal Seputar Omicron, Varian Covid-19 Terbaru

Sri Yanti Nainggolan • 27 November 2021 19:51
Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamai varian baru covid-19 B.1.1.529 dengan sebutan Omicron. Omicron adalah varian kelima berstatus varian of concern (varian yang diwaspadai).
 
Berikut empat informasi terbaru terkait Omicron dilansir dari Nikkei Asia

Varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan

Varian Omicron pertama kali ditemukan di wilayah Afrika Selatan dalam sampel yang diambil awal bulan ini. Sejak itu, puluhan kasus varian Omicron terdeteksi di provinsi terpadatnya, termasuk Johannesburg dan Pretoria. 
 
"Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan," kata WHO.

India perketat pengujian covid-19 setelah ada ancaman varian baru./AFP
India perketat pengujian covid-19 setelah ada ancaman varian baru./AFP
 
Sejumlah kasus telah dilaporkan di lokasi, termasuk Hong Kong, dimana varian itu ditemukan pada dua penumpang yang divaksinasi penuh yang dikarantina di hotel bandara. Varian Omicron juga terdeteksi di Botswana, yang juga terletak di Afrika selatan, serta Israel dan Belgia.

Varian Omicron lebih cepat menular

Para ahli mengatakan "konstelasi" mutasi yang tidak biasa dari varian Omicron dapat membuatnya lebih menular sehingga vaksin tak mempan untuk virus ini. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk gambaran yang lebih jelas.
 
Baca: Belanda Deteksi 61 Infeksi Covid-19 di Kelompok Turis Asal Afrika Selatan
 
Omicron tampaknya berada di balik lonjakan kasus covid-19 di Afrika Selatan, yang pada Kamis, 27 November 2021 lalu melaporkan penambahan 2.465 kasus baru harian, dua kali lipat dari sehari sebelumnya. 
 
WHO mencatat adanya peningkatan risiko infeksi berulang dibandingkan dengan varian lain. Varian ini juga memiliki kenaikan yang lebih cepat untuk memicu lonjakan covid-19. 
 

Tanggapan perusahaan farmasi terkait varian Omicron

AstraZeneca mengatakan bahwa mereka sedang mencari varian Omicron untuk lebih memahami virus baru itu dan dampaknya terhadap vaksin covid-19. Pihaknya telah melakukan penelitian di Botswana dan Eswatini, Afrika Selatan. 
 
BioNTech, yang mengembangkan vaksin mRNA dengan Pfizer, mengatakan akan mengetahui dalam dua minggu kedepan apakah vaksin covid-19 ciptaan perusahaan itu efektif terhadap varian Omicorn. Pihaknya mengungkapkan bahwa jika perlu Pfizer akan mengadaptasi vaksinnya dalam enam minggu dan mulai mengujicobanya dalam 100 hari.

Sikap berbagai negara menyikapi penularan varian Omicron

Negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menangguhkan perjalanan dari Afrika bagian selatan setelah varian Omicron terdeteksi di sana. Turki juga menutup perbatasannya untuk penumpang dari lima negara.
 
Baca: CDC Tegaskan Sejauh Ini Tidak Ada Varian Omicron di AS
 
Kanada mengatakan akan melarang warga dari tujuh negara Afrika di afrika bagian sealtan masuk, sementara Amerika Serikat akan membatasi perjalanan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangga mulai Senin, 29 November 2021. 
 
Negara-negara lain yang memperketat pembatasan atau penyaringan perjalanan termasuk India, Israel, Swiss, dan Uni Emirat Arab.
 
Afrika Selatan telah keberatan dengan pembatasan tersebut, menyebut keputusan itu tidak dapat dibenarkan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan