Tentara Myanmar merebut kekuasaan pada Senin, menahan peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan menghentikan transisi menuju demokrasi dalam kudeta yang telah menuai kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Baca: Myanmar Dikudeta Militer, AS Hentikan Bantuan ke Pemerintah.
Menurut dokumen berstempel polisi yang juga dilihat oleh AFP, tim militer dari kantor panglima tertinggi menggeledah kediaman Aung San Suu Kyi pada pukul 6.30 pagi pada Senin 1 Februari. Mereka menemukan sedikitnya 10 walkie-talkie dan alat komunikasi lainnya.
“Perangkat ini dianggap sebagai bukti untuk mengajukan gugatan untuk menindak Daw Aung San Suu Kyi yang telah mengimpor dan menggunakan perangkat komunikasi tersebut tanpa izin,” isi dari dokumen tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu 3 Februari 2021.
Dokumen tersebut juga meminta penahanan Aung San Suu Kyi serta mencari saksi, meminta bukti dan mencari penasihat hukum setelah menginterogasi terdakwa".
Sebuah dokumen terpisah menunjukkan polisi mengajukan tuntutan terhadap Presiden Win Myint yang digulingkan atas pelanggaran terkait Undang-Undang Manajemen Bencana.
Dokumen tersebut mengatakan Win Myint, istri dan putrinya telah mengambil bagian dalam acara kampanye pada September yang menarik ratusan orang - tindakan yang melanggar batasan covid-19.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi mengatakan, sebelumnya dalam sebuah pernyataan bahwa kantornya telah digerebek di beberapa daerah dan mendesak pihak berwenang untuk menghentikan tindakan yang disebut tindakan melanggar hukum setelah menang dalam pemilihan 8 November.
"Kami mendapat informasi yang dapat dipercaya bahwa pengadilan Dakhinathiri telah menetapkan penahanan 14 hari dari 1 Februari hingga 15 Februari terhadap Daw Aung San Suu Kyi dengan tuduhan melanggar undang-undang impor-ekspor," tulis Kyi Toe, petugas pers NLD, di laman resmi Facebook.
Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa ditahan dalam serangan pagi hari Senin.
Panglima Militer Min Aung Hlaing merebut kekuasaan atas dasar kecurangan dalam pemilihan 8 November, yang dimenangkan NLD secara telak. Sementara komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara itu adil.
Baca: Lebih Dari 24 Jam Ditahan, Keberadaan Suu Kyi Belum Diketahui.
Min Aung Hlaing mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala kabinet baru yang diisi oleh mantan jenderal dan jenderal saat ini. Dia membenarkan kudeta sebagai akibat 'tak terhindarkan' dari kegagalan para pemimpin sipil untuk memperhatikan peringatan penipuan dalam pemilu.
Militer mengumumkan keadaan darurat satu tahun dan mengatakan akan mengadakan pemilihan baru setelah tuduhan penyimpangan pemilih ditangani dan diselidiki.
Aung San Suu Kyi menjalani sekitar 15 tahun tahanan rumah antara 1989 dan 2010 saat dia memimpin gerakan demokrasi Myanmar. Dirinya tetap sangat populer di dalam negeri meskipun reputasi internasionalnya rusak karena pelarian pengungsi Muslim Rohingya pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News