Kuala Lumpur: Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim telah mengajukan mosi tidak percaya di parlemen. Sementara Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meminta Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri.
Perkembangan terakhir ini terjadi ketika raja menegur pemerintah karena mencabut peraturan darurat tanpa persetujuannya pada Kamis 29 Juli.
Mosi Anwar berbunyi: "Bahwa dewan membuat resolusi tentang hilangnya kepercayaan pada Mahiaddin Md Yasin, MP (Perdana Menteri Malaysia dan anggota parlemen) untuk Pagoh, dan diberhentikan dari posisinya sebagai perdana menteri sesegera mungkin menurut Konstitusi Federal."
Mahiaddin Md Yasin adalah nama resmi perdana menteri, meskipun ia dikenal sebagai Muhyiddin Yassin.
Baca: Cabut Status Darurat Tak Lapor Raja, PM Malaysia Beri Pembelaan.
Anwar yang merupakan anggota parlemen dari Port Dickson mengatakan, dalam konferensi pers di parlemen bahwa perdana menteri, menteri hukum de facto Takiyuddin Hassan dan Ketua Majelis Rendah Azhar Azizan Harun harus mengundurkan diri dari posisi mereka.
"Kami menyerahkan kepada kebijaksanaan raja untuk memutuskan apa yang terbaik untuk menyelamatkan negara ini dari krisis saat ini," tambahnya, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 30 Juli 2021.
Anwar menyesalkan bahwa segera setelah mosinya diterima oleh pembicara di parlemen pada Kamis, reses diumumkan. "Bagaimana kita bisa menjalankan parlemen dengan semua trik dan skema ini?" dia bertanya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan