Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berjuang selamatkan pemerintahannya. Foto: AFP
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berjuang selamatkan pemerintahannya. Foto: AFP

Enam Nama yang Berpeluang Jadi Perdana Menteri Malaysia

Fajar Nugraha • 04 Agustus 2021 16:04
Jakarta: Polemik kekuasaan di Malaysia makin memanas. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin saat ini berada di ujung tanduk khususnya setelah United Malays National Organisation (UMNO) menarik dukungannya.
 
Desakan agar Muhyiddin mundur makin merebak sejak pemerintahannya tiba-tiba saja mengumumkan pencabutan status darurat di masa pandemi covid-19 tanpa konsultasi dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah Shah. Oposisi pun menjadikan hal itu sebagai senjata untuk menjungkalkan Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Malaysia.
 
Keputusan UMNO untuk menarik dukungannya kepada pemerintah, membuat 11 anggota parlemennya tidak lagi tergabung dalam koalisi Perikatan Nasional (PN). Koalisi PN sekarang hanya memiliki 104 anggota parlemen, kurang delapan dari 112 anggota parlemen yang dibutuhkan untuk membentuk mayoritas sederhana. Sementara ada 107 anggota parlemen di bangku oposisi.

Siapakah sosok yang berpeluang besar kita pada saatnya Muhyiddin Yassin mengumumkan mundur dari jabatan sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia. Berikut nama-nama yang berpeluang bisa menggantikan.

1. Anwar Ibrahim

Sosok dari Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) ini menjadi tokoh kunci perlawanan terhadap kekuasaan Muhyiddin. Pada saat sidang parlemen dibuka pertama awal pekan lalu, Anwar tegas mendesak Muhyiddin harus mundur dari jabatannya.
 
Politikus andal berusia 73 tahun ini, menjadi anggotamerupakan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia antara tahun 1993 hingga 1998 sebelum ia keluar dari UMNO untuk mendirikan PKR. Anggota parlemen mewakili Port Dickson sempat memiliki kesempatan untuk menjadi Perdana Menteri ketika Mahathir Mohamad naik lagi sebagai perdana menteri pada 2018.
 
Karier politik Anwar memang tidak pernah lepas dari Mahathir. Pernah jadi anak emas Mahathir, namun pada akhirya dia dipecat sebagai wakil perdana menteri dengan alasan kasus sodomi oleh pemerintahan Mahathir pada 1998.
 

 
Pada 2018, koalisi Pakatan Harapan (PH) yang dibentuk Anwar bersatu dengan Mahathir untuk mengalahkan Barisan Nasional yang dimotori UMNO. Saat itu UMNO dikepalai oleh Najib Razak yang akhirnya menelan kekalahan. Kemenangan PH dari UMNO membuat Mahathir naik kembali sebagai perdana menteri untuk kedua kali.
 
Mahathir pun menjanjikan jabatan perdana menteri setelah dirinya menjabat selama dua tahun. Namun kondisi berubah pada 2020, ketika Mahathir mengundurkan diri dan Muhyiddin Yassin naik menggantikannya.
 
Anwar pun mulai melakukan perlawanan terhadap pemerintahan, dia berulangkali menyebutkan memiliki dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Pada 30 Juli, Anwar mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Muhyiddin di parlemen.
 
Pada 2 Agustus, dia bersama Mahathir melakukan protes tidak jauh dari gedung parlemen untuk menuntut Muhyiddin mundur. Kini harapan tentu ada baginya untuk sepenuhnya menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia yang dia idamkan.

2. Ahmad Zahid Hamidi

Nama Ahmad Zahid Hamidi paling santer terdengar setelah UMNO menarik dukungannya kepada PM Muhyiddin Yassin. Presiden UMNO itu menegaskan bahwa Muhyiddin tidak dapat didukung lagi.
 
Politikus senior berusia 68 tahun itu pada 3 Agustus mengatakan, UMNO memilih berpihak kepada Yang di Pertuan Agong (Raja) dan tidak akan membela Pemerintah Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang ternyata gagal di mata masyarakat.
 
Rekam jejak sepupu jauh dari Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini, pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri pertahanan di era pemerintahan PM Najib Razak.
 
Karier politiknya tidak selalu mulus, pada 21 September 1998 ia dan 4 pimpinan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) telah ditahan karena melanggar UU Keamanan Dalam Negeri (ISA). Dia ditangkap karena dianggap mendukung aksfi Reformasi oleh Anwar Ibrahim yang saat itu melakukan perlawanan terhadap Mahathir Mohamad.
 

 
Ahmad Zahid Hamidi adalah putra dari Raden Hamidi Abdul Fatah dan Tuminah Abdul Jalil, yang sama-sama keturunan Jawa. Orangtua Raden Hamidi adalah pendatang asal Wates, Kulon Progo yang tiba di Semenanjung Malaya pada 1932, sedangkan Tuminah berasal dari Ponorogo.
 
Sebagai petinggi UMNO yang paling senior saat ini, bukan tidak mungkin jika Ahmad Zahid Hamidi muncul menjadi kandidat kuat menggantikan Muhyiddin Yassin.

3. Ismail Sabri Yaakob

Dato Seri Ismail Sabri bin Yaakob adalah Wakil Perdana Menteri Malaysia saat. ini. Dia menjabat wakil perdana menteri merangkap menteri pertahanan. Ismail Sabri adalah salah satu dari sedikit anggota UMNO yang bertahan di kabinet pimpinan Muhyiddin Yassin.
 
Dia bisa menjadi kuda hitam dalam perpolitikan Malaysia saat ini. Muhyiddin menunjuknya sebagai wakil untuk menangani masalah pandemi covid-19 di Negeri Jiran. Tetapi jika ingin menjadi perdana menteri, Ismail Sabri harus memenangkan dukungan dari partainya UMNO.
 
Sejak berkarier politik di UMNO, Ismail menjadi anggota parlemen dimulai pada 2004 mewakili Bera, Pahang. Hingga 2018, angka dukungannya selalu menang. Rata-rata dia memenangkan di atas 50 persen suara. Kecuali pada 2018, Ismail Sabri mendapatkan 43,89 persen namun tetap memenangkan kursi parlemen.
 
Seperti diketahui, dia masih tetap mendukung Muhyiddin Yassin, meskipun di saat bersamaan UMNO sudah menarik dukungannya. Sedangkan beberapa menteri kabinet yang terkait dengan UMNO sudah memutuskan untuk mundur.

4. Hishammuddin Hussein

Hishammuddin Hussein bisa menjadi tokoh yang diperhitungkan sebagai perdana menteri Malaysia berikutnya.  Saat ini dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Malaysia sejak 10 Maret 2020 dan baru diangkat sebagai Menteri Senior Bidang Keamaan dan Persatuan di bawah pemerintahan Perikatan Nasional.
 

Karier yang merentang selama lebih dari 30 tahun, tokoh UMNO ini jelas memiliki pengalaman besar. Selain itu dia juga menjabat beberapa posisi menteri Malaysia.
 
Hishammuddin adalah darah biru dalam perpolitikan Negeri Jiran. Dia adalah putra dari Perdana Menteri Ketiga Malaysia Tun Hussein Onn. Namun jika ingin maju sebagai perdana menteri, mantan menteri transportasi itu harus mendapatkan dukungan besar dari UMNO.

5. Tengku Razaleigh Hamza

Nama Tengku Razaleigh Hamza sudah tidak asing lagi di telinga rakyat Malaysia. Di usia 84 tahun, dia telah menjabat sebagai anggota parlemen sejak 1974.
 
Sosok Tengku Razaleigh sangat berkaitan erat dengan perekonomian Malaysia. Keturunan bangsawan Malaysia ini pernah menjabat sebagai menteri keuangan pada 1976 dan menteri perdagangan dan industri internasional pada 1984.
 
Sejak pertengahan 1960 an dengan dukungan Perdana Menteri Malaysia saat itu Tunku Abdul Rahman dan Tun Abdul Razak, beberapa inisiatif dikeluarkan untuk meningkatkan perekonomian. Menjadi kesayangan dari kedua perdana menteri itu, Tengku Razaleigh ditunjuk langsung untuk menjalankan inisiatif itu. Ini termasuk melakukan nasionalisasi perusahaan asing dan industri yang sebelumnya dimiliki oleh asing.
 
Tokoh senior UMNO ini tentunya bisa menjadi alternatif pemimpin baru Malaysia. Pengalamannya dan kebijaksanaannya bisa saja membawa gelombang politik Malaysia yang tidak menentu bisa mereda.

6. Mahathir Mohamad

Kecintaan Malaysia terhadap Mahathir Mohamad tidak pernah surut. Meskipun kini usianya telah mencapai 96 tahun, Mahathir tetap menjadi sosok pemimpin yang diidolakan rakyat Malaysia.
 

 
Perdana Menteri ke-4 dan ke-7 Malaysia itu tidak diragukan lagi pengalamannya. Bahkan pada 2018 ketika bertarung melawan UMNO dalam pemilu dan menggunakan mesin politik Partai Bersatu di koalisi Pakatan Harapan, Mahathir bisa mengalahkan Najib Razak.
 
Pada 2018 itu pula, dia menjadi Perdana Menteri Malaysia pertama yang tidak mewakili koalisi Barisan nasional, yang berkuasa sejak lama di Negeri Jiran. Namun pada krisis politik 2020 yang membuat pemerintahan Pakatan Harapan runtuh, Mahathir memutuskan mundur. Dia pun tidak bisa menepati janjinya saat itu untuk menjadikan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri menggantikan dirinya.
 
Sepak terjang Mahathir bersama UMNO dan Barisan Nasional tidak diragukan lagi untuk Malaysia. Di tangannya, Malaysia tumbuh menjadi kekuatan ekonomi besar di Asia Tenggara.
 
Kini dia memimpin partai Pejuang yang menjadi respons untuk melawan Muhyiddin Yassin yang menjadi perdana menteri pada 2020.
 
Hubungannya yang pasang surut dengan Anwar Ibrahim juga selalu menarik dilihat. Pada Senin 2 Agustus, dia bergabung dengan Anwar untuk menuntut Muhyiddin Yassin mundur. Mereka tampak di halaman Gedung Parlemen untuk menyuarakan hal tersebut, setelah pemerintahan Muhyiddin memutuskan untuk menutup parlemen.
 
Meskipun berada di usia senja, Mahathir selalu memiliki kharisma besar. Tetapi tentunya dia perlu mengatur langkah untuk melawan Muhyiddin, dengan partainya yang baru diakui pada Juli lalu.
 
Nama-nama tersebut bisa saja menjadi pengganti Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia. Muhyiddin sendiri sudah menegaskan dirinya tidak akan mundur dan akan melawan dalam voting mosi percaya di Parlemen pada September mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan