Desakan agar Muhyiddin mundur makin merebak sejak pemerintahannya tiba-tiba saja mengumumkan pencabutan status darurat di masa pandemi covid-19 tanpa konsultasi dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah Shah. Oposisi pun menjadikan hal itu sebagai senjata untuk menjungkalkan Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Malaysia.
Keputusan UMNO untuk menarik dukungannya kepada pemerintah, membuat 11 anggota parlemennya tidak lagi tergabung dalam koalisi Perikatan Nasional (PN). Koalisi PN sekarang hanya memiliki 104 anggota parlemen, kurang delapan dari 112 anggota parlemen yang dibutuhkan untuk membentuk mayoritas sederhana. Sementara ada 107 anggota parlemen di bangku oposisi.
Siapakah sosok yang berpeluang besar kita pada saatnya Muhyiddin Yassin mengumumkan mundur dari jabatan sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia. Berikut nama-nama yang berpeluang bisa menggantikan.
1. Anwar Ibrahim
Sosok dari Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) ini menjadi tokoh kunci perlawanan terhadap kekuasaan Muhyiddin. Pada saat sidang parlemen dibuka pertama awal pekan lalu, Anwar tegas mendesak Muhyiddin harus mundur dari jabatannya.Politikus andal berusia 73 tahun ini, menjadi anggotamerupakan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia antara tahun 1993 hingga 1998 sebelum ia keluar dari UMNO untuk mendirikan PKR. Anggota parlemen mewakili Port Dickson sempat memiliki kesempatan untuk menjadi Perdana Menteri ketika Mahathir Mohamad naik lagi sebagai perdana menteri pada 2018.
Karier politik Anwar memang tidak pernah lepas dari Mahathir. Pernah jadi anak emas Mahathir, namun pada akhirya dia dipecat sebagai wakil perdana menteri dengan alasan kasus sodomi oleh pemerintahan Mahathir pada 1998.