"UMNO memilih berpihak kepada Yang di Pertuan Agong (Raja) dan tidak akan membela Pemerintah Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang ternyata gagal di mata masyarakat," kata Ketua UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, dikutip dari pernyataan tertulisnya.
Ia menuturkan, keputusan tersebut sesuai dengan Pasal 3.3 Konstitusi UMNO. Menurut Ahmad Zahid, pernyataan terakhir Muhyiddin hari ini, tidak memperjelas masalah yang dibuat pemerintahnya.
"Bahkan menyoroti kesalahan yang jelas-jelas ditentang oleh Raja, dan bahkan mengejeknya, yang sebenarnya telah diminta beberapa kali untuk semua masalah Keadaan Darurat diperdebatkan dan diselesaikan sebelum 1 Agustus, bukan September 2021," imbuhnya.
Baca juga: Drama Politik ala Negeri Jiran
Karenanya, tambah Ahmad Zahid, untuk menunjukkan kesetiaan kepada Yang di Pertuan Agong, mereka menarik dukungan kepada pemerintah.
"Untuk menunjukkan kesetiaan tak terbagi pada Yang di Pertuan Agong, Dewan Kerja Agung dengan suara bulat setuju untuk menarik dukungan dari Pemerintah Aliansi Nasional dan Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri," tegas Ahmad Zahid.
Ia menegaskan, Muhyiddin harus bertanggung jawab atas kegagalannya dalam memerintah, yang juga telah menentang perintah Raja.
"Surat Pernyataan Anggota DPR UMNO dengan jumlah yang cukup menyatakan penarikan dukungannya untuk Muhyiddin Yassin sekaligus menunjukkan kepemimpinannya kehilangan mayoritas dan legitimasi sebagai Kepala Pemerintahan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News