Pasukan Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari 2021. Foto: AFP
Pasukan Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari 2021. Foto: AFP

Myanmar Usai 1 Tahun Kudeta: Dipenuhi Kemiskinan, Ketakutan dan Ledakan

Fajar Nugraha • 01 Februari 2022 06:54

 
“Pada masa jaya saya, saya mempekerjakan hingga 130 pekerja, tetapi sekarang kami turun menjadi 25,” katanya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
 
Kontraktor sekarang mengambil pekerjaan sambilan di lokasi konstruksi pada hari-hari ketika dia tidak memiliki proyek untuk ditangani. Dia menambahkan bahwa pada hari-hari awal kudeta, dia masih bisa melakukan pekerjaan konstruksi.

“Tetapi ketika tentara mulai menembaki para pengunjuk rasa, pekerjaan kami terhenti,” katanya.
 
“Para pengunjuk rasa yang melarikan diri dari tembakan sering bersembunyi di jalan-jalan kecil tempat kami bekerja. Dan ketika pasukan keamanan datang memburu pengunjuk rasa, pekerja kami juga harus bersembunyi demi keselamatan mereka,” ujarnya.
 
Myanmar Usai 1 Tahun Kudeta: Dipenuhi Kemiskinan, Ketakutan dan Ledakan
Protes warga Myanmar menentang militer. Foto: AFP
 
“Saat ini, kami menyelesaikan pekerjaan pada jam 5.00 sore. Di beberapa daerah, Anda tidak dapat menemukan orang di jalanan pada jam 7.00 malam atau 8.00 malam. Kami perlu memikirkan keselamatan pekerja kami. Dan sekarang, itu bahkan lebih sulit karena ada pemadaman listrik secara acak,” menurut pihak oposisi.
 
Penduduk Yangon lainnya mengatakan kepada CNA bahwa banyak kelompok informal dan sukarela telah muncul untuk membantu orang miskin.
 
“Orang-orang sudah mulai mengumpulkan barang-barang penting untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Terkadang, tidak ada struktur formal – mereka bisa spontan dan berskala kecil,” katanya.
 
Penduduk tersebut mencatat bahwa bahkan tentara Myanmar dan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan yang didukung militer telah berkeliling mendistribusikan jatah makanan kepada masyarakat. “Tapi ini sering untuk pertunjukan,” kata penduduk Yangon itu.
 
“(Pasukan Myanmar) pergi ke komunitas di mana pendukung mereka berada, dan memberi mereka bantuan. Kadang-kadang, mereka melakukan kampanye publisitas besar dengan fotografer memotret, dan ketika itu berakhir, mereka pergi tanpa memberikan apa pun kepada orang-orang,” sebutnya.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan