Sementara itu, kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas dan kelembaban udara juga sangat rendah.Tim Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Edi Supriyatna mengingatkan kondisi ekstrem itu kerap membuat jemaah tidak sadar mengalami kekurangan cairan.
“Di Saudi, ekstremnya karena suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga tidak sadar kita sudah kekurangan cairan. Maka support kami kepada semua jemaah, minum air jangan tunggu haus,” pesan dr Edi saat di KKHI Makkah, Minggu, 3 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bagaimana agar jemaah haji bisa rutin minum dan tidak sering buang air kecil? Edi berbagi tips. Menurutnya, proses minum harus diukur, minimal 200 ml atau satu gelas belimbing per jam saat beraktivitas.
“Agar tidak dehidrasi dan tidak sering kencing, minum diatur 200 ml/jam dan dicampur dengan setengah sachet oralit. Diminum setiap satu jam sekali, saat beraktivitas. Minumnya pelan-pelan dan dinikmati,” tuturnya.
Baca:Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah |
Untuk menjaga kelembaban dan menghindari hidung mimisan karena terlalu panas dan kering, jemaah juga diimbau tetap menggunakan masker. Jemaah diminta tak terlalu kelelahan.
“Simpan energi, khususnya saat-saat ini yang sudah memasuki fase persiapan menuju pucak haji Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna),” pesannya.
Kepada para pembimbing ibadah, Edi berpesan mereka terus mengimbau dan mengingatkan jemaah cukup istirahat atau menahan diri untuk tidak beraktivitas di luar hotel selama tiga hari sebelum Armuzna. Sebab, jemaah perlu mempersiapkan kondisi fisiknya agar prima saat di Armuzna.
“Kita semua harus ingat bahwa puncak dari ibadah haji adalah Armuzna, dan itu butuh fisik yang prima,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ADN)