Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dok. Kementerian Agama
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dok. Kementerian Agama

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Mencapai 90,45

Achmad Zulfikar Fazli • 19 Desember 2022 17:48
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei indeks kepuasan jemaah haji (IKJH) 1443 Hijriah/2022 Masehi. Berdasarkan survei BPS, IKJH 1443 H/2022 M mencapai 90,45 atau masuk kategori sangat memuaskan.
 
“Alhamdulillah, hasil survei BPS yang dirilis hari ini tentang indeks kepuasan jemaah haji 1443 H/2022 M mencapai 90,45. Ini masuk kategori sangat memuaskan,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin, 19 Desember 2022.
 
Dia menyampaikan kategori sangat memuaskan ini yang pertama dalam 11 kali pelaksanaan survei IKJH oleh BPS sejak 2010. Menag menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya mereka yang berangkat pada 1443H/2022M.

Menurut dia, survei ini bisa didapat karena kesediaan para jemaah untuk mengisi instrumen yang disiapkan oleh BPS. “Terima kasih jemaah haji Indonesia. Jika ini dinilai sebagai sebuah keberhasilan, maka keberhasilan itu tidak terlepas juga dari peran seluruh jemaah haji Indonesia,” papar Menag.
 
Berdasarkan hasil survei BPS, kenaikan IKJH terjadi di semua daerah kerja. Dibanding survei pada 2019, kenaikan indeks kepuasan dapat dilihat dari data berikut, Madinah 89,42 (2019: 86,44), Makkah 91,57 (2019: 87,89), Armuzna 89,64 (2019: 82,57), dan Bandara 91,28 (2019: 87,94)
 
Dari aspek layanan juga terjadi kenaikan signifikan. Untuk layanan transportasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), indeks kepuasan mencapai 91,54 (2019: 80,37). Indeks kepuasan layanan Katering Armuzna 90,08 (2019: 84,48). Sementara itu, indeks kepuasan layanan tenda Armuzna 87,91 (2019: 76,92).
 
Layanan di luar fase Armuzna juga naik. Rinciannya, transportasi bus antarkota 91,93 (87,35), Petugas 90,32 (87,06), transportasi bus selawat 90,76 (88,05), ibadah 90,31 (87,77), katering 91,72 (87,72), hotel 89,35 (87,21), dan umum/lainnya 89,73 (85,41).
 
“Capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders terkait untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023 kita harapkan sudah kembali normal,” ujar Menag.
 

Baca Juga: Kemenag Siapkan Peta Jalan Pengawasan Obat-Makanan Haji dan Umrah


Dia juga berterima kasih juga kepada seluruh petugas haji dan semua pihak yang terlibat atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M. Kemudian, mengapresiasi kinerja BPS yang secara konsisten telah melakukan survei indeks kepuasan jemaah haji.
 
Menag mengaku akan memperhatikan sejumlah catatan dan masukan dari jemaah, serta BPS untuk perbaikan layanan haji ke depan. Menag sangat menaruh perhatian pada peningkatan kualitas layanan bimbingan ibadah haji. Dia berharap hal ini bisa disiapkan lebih dini dan matang sehingga jemaah bisa mendapatkan bimbingan ibadah secara optimal.
 
“Kita mengagendakan rekrutmen petugas bimbingan ibadah dilakukan lebih dini agar mereka juga bisa segera memberikan pendampingan dan bimbingan manasik kepada jemaah haji 2023,” ujar dia.
 
Kepala BPS Margo Yuwono mengapresiasi pemerintah atas kenaikan indeks kepuasan jemaah haji. “Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah. Hasil survei ini sekaligus juga bisa memberi pembelajaran tentang bagaimana mempersiapkan haji tahun depan karena kondisi jemaah sudah akan kembali normal,” ujar dia.
 
Dalam simpulan paparannya, Kepala BPS menyampaikan kondisi penyelengaraan haji di 2022 (masa pandemi) berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan terlihat jelas pada jumlah dan karakteristik jemaah haji karena adanya pembatasan dari Arab Saudi.
 
Misalnya, kuota jemaah haji Indonesia pada 2019 mencapai 221ribu. Sementara itu, pada 2022 hanya 100.051. Sesuai kebijakan pembatasan dari Arab Saudi, usia jemaah haji 2022 tidak lebih 65 tahun. Sebanyak 75 persen usia jemaah pada rentang 41-60 tahun. 
 
Kondisi berbeda lainnya terkait dengan pendidikan. Data survei yang dipaparkan Kepala BPS menunjukkan 52 persen berpendidikan tinggi (diploma-S3). Hanya 3 persen jemaah yang teridentifikasi tidak sekolah, SD 6 persen, SMP 9 persen, dan SMA 30 persen.
 
“Perlu bijaksana memaknai angka hasil survei 2022. Sebab kondisi 2022 berbeda dengan 2019, baik kuota maupun kondisi fisik jemaah,” ujarnya.
 
Kesimpulan lainnya yang disampaikan Kepala BPS, nilai IKJHI sebesar 90,45 menunjukkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji 2022 sangat memuaskan. Tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia tertinggi dicapai oleh daerah kerja/satuan operasi Makkah, dengan indeks 91,57.
 
Kenaikan nilai IKJHI terbesar dibandingkan 2019 adalah daerah kerja/satuan operasi Armuzna, naik sebesar 7,06 poin. Jenis layanan dengan nilai IKJHI tertinggi adalah pelayanan transportasi bus antarkota, dengan nilai indeks sebesar 91,93.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan