"Total nilai asuransinya untuk setiap calon haji sebesar Rp18.608.698, dari PT. Asuransi Takaful Keluarga," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Jamal, dikonfirmasi, Jumat, 2 Agustus 2019.
Jamal mengatakan, nilai asuransi sebesar Rp18 juta itu khusus bagi calon haji yang meninggal di Tanah Suci karena sakit. Angka itu lebih rendah bagi calon haji yang meninggal karena kecelakaan saat di Tanah Suci. "Kalau yang meninggal karena kecelakaan, nilai asuransinya dua kali lipat, yakni sebesar Rp37.217.396," kata Jamal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain meninggal karena sakit dan kecelakaan, lajut Jamal, calon haji yang mengalami kecelakaan hingga cacat tetap total atau cacat tetap sebagian, juga akan menerima asuransi. "Nilai asuransi bagi calon haji yang mengalami cacat tetap total atau cacat tetap sebagian karena kecelakaan, akan mendapatkan asuransi sebesar Rp18.608.698," katanya.
Jamal menjelaskan, bahwa klaim asuransi berlaku sejak calon haji berangkat dari rumah menuju ke asrama haji di Embarkasi Surabaya, hingga kembali pulang ke rumah dari Tanah Suci.
Bagi calon haji yang wafat di Tanah Suci, lanjut Jamal, pengajuan asuransinya akan langsung diurus oleh Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta. Nantinya, Direktorat PHU akan mengirim daftar nama-nama calon haji wafat, yang sudah dientry di Siskohat untuk dikirim ke PT. Asuransi Tafakul Keluarga.
"Jadi, pengurusan asuransi ini lebih mudah dan cepat, tidak usah menunggu kloter yang bersangkutan tiba di Tanah Air, dan asuransi akan dibayarkan melalui transaksi bank transfer ke rekening tabungan haji atas nama si calon haji," kata Jamal.
Berikut daftar calon haji asal Jatim yang meninggal dunia di Tanah Suci:
1. Soeratno, 74, kloter 4 asal Kabupaten Pacitan wafat pada 15 Juli 2019 di KKHI Madinah (pemondokan), karena infectious and parasitic diseases, dimakamkan di area pemakaman Baqi, Madinah.
2. Amin Sutikno, 76, kloter 2 asal Kabupaten Ngawi wafat pada 26 Juli 2019 di KKHI Madinah (pemondokan), karena circulatory diseases, dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah.
3. Saleh Saelani, 84, kloter 23 asal Kabupaten Malang wafat pada 26 Juli 2019 di KKHI Mekkah (pemondokan), karena endocrine, nutritional, metabolic diseases, dimakamkan di Sharayya, Makkah.
4. Supiyah Ridwan Kartoinangun binti H. Ridwan, 76, kloter 3 asal Kabupaten Ponorogo wafat pada 29 Juli 2019 di KKHI Mekkah (pemondokan), karena penyakit paru-paru, dimakamkan di Sharayya, Makkah.
5. Mohammad Nurul Huda bin Muhamad Hisam, 53, kloter 38 asal Kabupaten Kediri wafat pada 29 Juli 2019, karena penyakit jantung, dimakamkan di Sharayya, Makkah.
6. Siti Aminah Takrib Abu, 69, kloter 63 asal Kabupaten Mojokerto wafat pada 31 Juli 2019 dimakamkan di Sharayya, Makkah.
7. Mesilah Binti Solihin, 81, kloter 5 asal Kabupaten Madiun wafal pada 1 Agustus 2019 karena penyakit diabet, dimakamkan Sharayya, Makkah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
