FAMILY
Tips Memilih Kurikulum yang Tepat di Taman Kanak-kanak
Yatin Suleha
Minggu 21 September 2025 / 11:04
Jakarta: Memilih kurikulum yang tepat untuk taman kanak-kanak merupakan langkah penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan mereka.
Setiap taman kanak-kanak biasanya memiliki tujuan dan filosofi pendidikan yang menjadi pedoman bagi para guru dalam mengajar.
Baca juga: Keluar Cacing dari Anus Anak Apakah Berbahaya?
Filosofi ini akan memengaruhi cara pengajaran, jenis aktivitas, serta materi yang diberikan kepada anak-anak selama masa belajar.
Dalam pelaksanaannya, guru-guru di taman kanak-kanak dapat mengikuti pedoman pendidikan tersebut secara informal atau menggunakan rencana pelajaran yang lebih terstruktur.
Beberapa taman kanak-kanak juga menggunakan rubrik penilaian untuk mengukur kemajuan dan perkembangan anak secara berkala.
.jpg)
(Idealnya, kurikulum taman kanak-kanak diajarkan oleh guru bersertifikat dan didasarkan pada penelitian terbaru tentang pendidikan anak usia dini. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Durasi hari belajar di taman kanak-kanak juga bervariasi, tergantung pada kebijakan sekolah dan kebutuhan keluarga.
Ada yang hanya berlangsung beberapa jam dalam sehari, sementara yang lain menyediakan program sepanjang hari.
Bahkan, beberapa taman kanak-kanak menyesuaikan jam operasionalnya dengan jam kerja orang tua agar lebih fleksibel dan mendukung kebutuhan keluarga.
Dilansir dari Parents, dalam sehari, anak-anak mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar mereka, antara lain:
Anak-anak diajak mengunjungi tempat-tempat seperti kantor pos atau toko kelontong untuk belajar secara langsung tentang dunia di sekitar mereka.
Kegiatan ini membantu anak memahami konsep-konsep yang diajarkan di kelas dengan cara yang lebih nyata dan menyenangkan.
Kadang-kadang, taman kanak-kanak mengundang pembicara tamu seperti pemadam kebakaran atau dokter gigi untuk memberikan wawasan tambahan tentang topik tertentu, misalnya keselamatan kebakaran atau kesehatan mulut.
Selain pelajaran utama, anak-anak juga mengikuti aktivitas yang diajarkan oleh guru khusus, seperti seni, musik, perpustakaan, dan pendidikan jasmani.
Aktivitas ini membantu mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak, mulai dari kreativitas hingga kebugaran fisik.
Anak-anak mengikuti waktu lingkaran untuk bernyanyi, belajar kalender, bercerita, dan melakukan kerajinan tangan. Kegiatan ini membantu anak belajar secara terstruktur sekaligus mengembangkan kemampuan bahasa dan motorik halus.
Selama pergantian aktivitas, anak-anak belajar keterampilan penting seperti berjalan dalam barisan bersama teman-teman dan membersihkan mainan setelah selesai bermain. Kegiatan ini mengajarkan disiplin dan tanggung jawab sejak dini.
Beberapa taman kanak-kanak juga memberikan pekerjaan rumah untuk menguatkan pelajaran, meskipun banyak pendidik percaya bahwa pekerjaan rumah tidak diperlukan pada usia ini.
Terlepas dari filosofi yang diikuti oleh taman kanak-kanak, seperti Bank Street, Montessori, Reggio Emilia, atau HighScope, kurikulum yang baik harus mempromosikan pembelajaran sambil membantu anak mencapai berbagai tujuan bahasa, sosial, fisik, dan kognitif.
Idealnya, kurikulum taman kanak-kanak diajarkan oleh guru bersertifikat dan didasarkan pada penelitian terbaru tentang pendidikan anak usia dini.
Kurikulum taman kanak-kanak dapat dikembangkan oleh administrator, guru, dan dalam beberapa kasus, bahkan orang tua.
Baca juga: Anak Sulit Bangun Pagi Setelah Libur Panjang? Coba Tips Ini!
Jika ada pertanyaan tentang kurikulum atau kegiatan yang berlangsung di taman kanak-kanak, sebaiknya menghubungi guru atau administrator taman kanak-kanak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Setiap taman kanak-kanak biasanya memiliki tujuan dan filosofi pendidikan yang menjadi pedoman bagi para guru dalam mengajar.
Baca juga: Keluar Cacing dari Anus Anak Apakah Berbahaya?
Filosofi ini akan memengaruhi cara pengajaran, jenis aktivitas, serta materi yang diberikan kepada anak-anak selama masa belajar.
Pelaksanaan kurikulum di taman kanak-kanak
Dalam pelaksanaannya, guru-guru di taman kanak-kanak dapat mengikuti pedoman pendidikan tersebut secara informal atau menggunakan rencana pelajaran yang lebih terstruktur.
Beberapa taman kanak-kanak juga menggunakan rubrik penilaian untuk mengukur kemajuan dan perkembangan anak secara berkala.
(Idealnya, kurikulum taman kanak-kanak diajarkan oleh guru bersertifikat dan didasarkan pada penelitian terbaru tentang pendidikan anak usia dini. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Durasi hari belajar di taman kanak-kanak juga bervariasi, tergantung pada kebijakan sekolah dan kebutuhan keluarga.
Ada yang hanya berlangsung beberapa jam dalam sehari, sementara yang lain menyediakan program sepanjang hari.
Bahkan, beberapa taman kanak-kanak menyesuaikan jam operasionalnya dengan jam kerja orang tua agar lebih fleksibel dan mendukung kebutuhan keluarga.
Dilansir dari Parents, dalam sehari, anak-anak mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar mereka, antara lain:
1. Kunjungan lapangan
Anak-anak diajak mengunjungi tempat-tempat seperti kantor pos atau toko kelontong untuk belajar secara langsung tentang dunia di sekitar mereka.
Kegiatan ini membantu anak memahami konsep-konsep yang diajarkan di kelas dengan cara yang lebih nyata dan menyenangkan.
2. Sesi dengan pembicara tamu
Kadang-kadang, taman kanak-kanak mengundang pembicara tamu seperti pemadam kebakaran atau dokter gigi untuk memberikan wawasan tambahan tentang topik tertentu, misalnya keselamatan kebakaran atau kesehatan mulut.
3. Aktivitas khusus
Selain pelajaran utama, anak-anak juga mengikuti aktivitas yang diajarkan oleh guru khusus, seperti seni, musik, perpustakaan, dan pendidikan jasmani.
Aktivitas ini membantu mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak, mulai dari kreativitas hingga kebugaran fisik.
4. Waktu lingkaran dan kegiatan rutin
Anak-anak mengikuti waktu lingkaran untuk bernyanyi, belajar kalender, bercerita, dan melakukan kerajinan tangan. Kegiatan ini membantu anak belajar secara terstruktur sekaligus mengembangkan kemampuan bahasa dan motorik halus.
5. Periode transisi
Selama pergantian aktivitas, anak-anak belajar keterampilan penting seperti berjalan dalam barisan bersama teman-teman dan membersihkan mainan setelah selesai bermain. Kegiatan ini mengajarkan disiplin dan tanggung jawab sejak dini.
Beberapa taman kanak-kanak juga memberikan pekerjaan rumah untuk menguatkan pelajaran, meskipun banyak pendidik percaya bahwa pekerjaan rumah tidak diperlukan pada usia ini.
Memilih kurikulum taman kanak-kanak yang tepat
Terlepas dari filosofi yang diikuti oleh taman kanak-kanak, seperti Bank Street, Montessori, Reggio Emilia, atau HighScope, kurikulum yang baik harus mempromosikan pembelajaran sambil membantu anak mencapai berbagai tujuan bahasa, sosial, fisik, dan kognitif.
Idealnya, kurikulum taman kanak-kanak diajarkan oleh guru bersertifikat dan didasarkan pada penelitian terbaru tentang pendidikan anak usia dini.
Kurikulum taman kanak-kanak dapat dikembangkan oleh administrator, guru, dan dalam beberapa kasus, bahkan orang tua.
Baca juga: Anak Sulit Bangun Pagi Setelah Libur Panjang? Coba Tips Ini!
Jika ada pertanyaan tentang kurikulum atau kegiatan yang berlangsung di taman kanak-kanak, sebaiknya menghubungi guru atau administrator taman kanak-kanak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0048 [53]
