FITNESS & HEALTH

Stres Dapat Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh Remaja

Yatin Suleha
Minggu 05 Oktober 2025 / 10:36
Jakarta: Stres adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan remaja. Namun, sedikit stres bisa menjadi hal yang baik karena membantu mereka belajar mengatasi tantangan dan mempersiapkan diri menghadapi situasi sulit di masa depan.

Akan tetapi, ketika stres menjadi berlebihan dan berlangsung terus-menerus, hal ini dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan remaja.

Stres yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit, karena sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi dari infeksi menjadi melemah.
 
Remaja yang sedang menghadapi banyak tekanan, seperti ujian tengah semester, pendaftaran perguruan tinggi, dan berbagai tuntutan akademik lainnya, sering kali mengalami tingkat stres yang tinggi. Kondisi ini membuat mereka lebih mudah tertular virus dan penyakit.

Dikutip dari Parents, menurut penelitian dari Cleveland Clinic dan para pakar kesehatan lainnya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa stres yang berlebihan dapat memengaruhi cara tubuh melawan infeksi dan memperlambat proses penyembuhan, sehingga remaja yang mengalami stres berat lebih rentan sakit.

Hal ini menjadi perhatian khusus terutama di musim dingin, ketika virus perut, pilek biasa, dan flu mudah menyebar di lingkungan sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.


(Stres kronis bahkan dapat mengurangi jumlah sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Saat musim dingin tiba, risiko tertular penyakit meningkat, apalagi jika sistem kekebalan tubuh sedang melemah akibat stres. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana stres dapat memengaruhi kesehatan remaja dan mencari cara untuk melindungi mereka agar tetap sehat.

Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana stres memengaruhi kesehatan remaja dan cara melindungi mereka, para ahli kesehatan mental dan medis memberikan penjelasan serta saran yang berguna.

“Kita berusaha menjadi pahlawan super dan menyembunyikan seberapa buruk perasaan kita,” kata Marcie Beigel, EdD, seorang ahli perilaku anak di New York City.
 

Stres dapat melemahkan sistem kekebalan remaja


“Pikiran dan tubuh saling terhubung secara intrinsik, dan stres yang berkelanjutan dapat berdampak langsung pada sistem kekebalan,” jelas dr. Monika Roots, psikiater anak dan co-founder di Bend Health, sebuah penyedia layanan kesehatan mental anak.

Ia menjelaskan bahwa saat stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Stres kronis bahkan dapat mengurangi jumlah sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi.

Ketika remaja terlalu terbebani dengan belajar semalaman, membagi waktu antara kewajiban akademik dan kehidupan pribadi, serta mengabaikan perawatan diri, kondisi ini menciptakan situasi yang sangat rentan untuk jatuh sakit.
 
“Stres juga menyebabkan pelepasan penanda peradangan yang membuat individu berisiko mengalami sistem kekebalan tubuh yang lemah dan berbagai kondisi kronis lainnya,” tambah dr. Roots.

Oleh karena itu, pada masa-masa stres tinggi, seperti ujian tengah semester, ujian akhir, SAT, dan acara penting lainnya sangat penting untuk mendorong remaja agar melambat dan fokus pada perawatan tubuh dan pikiran mereka.
 

Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH