FITNESS & HEALTH
Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Manajemen Kebersihan Menstruasi
Yatin Suleha
Minggu 28 September 2025 / 12:06
Jakarta: Menurut data BPS (2025) lebih dari 15% penduduk Indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun, dengan jumlah populasi lebih dari 44 juta jiwa.
Untuk memastikan pembangunan masa depan bangsa yang berkelanjutan, penting untuk mendidik para remaja khususnya yang saat ini berada di bangku sekolah agar tumbuh menjadi generasi usia produktif yang sehat.
Baca juga: Mengenal 'Flu Haid' Sebelum Menstruasi
Seiring beranjak dewasa setiap remaja akan mengalami pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik, kondisi emosional, dan menstruasi pada perempuan.
Meskipun ini adalah hal yang alami, namun pembahasan topik ini sering kali masih dianggap hal yang tabu khususnya ketika melibatkan remaja. Akibatnya, remaja tidak mendapat edukasi yang cukup terkait pubertas, termasuk reproduksi.
Data BKKBN (2018) menunjukkan indeks pengetahuan remaja di Indonesia mengenai kesehatan reproduksi masih rendah yaitu 57%.
Disamping itu, tidak sedikit remaja perempuan yang aktivitas di sekolahnya terganggu disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang perawatan diri ketika sedang menstruasi.
Untuk itu, Unicharm bekerja sama dengan Yayasan Lentera Anak, sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang edukasi, advokasi dan pemberdayaan anak mengadakan program edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi untuk siswa-siswi SD dan SMP di Bekasi dan Depok, Jawa Barat.
.jpeg)
(Modul pembelajaran program edukasi kesehatan reproduksi dan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dengan tema “Teman Sehat, Teman Hebat – Menstruasi Bukan Hal Tabu, Ayo Kita Tahu!” terdiri dari beberapa topik meliputi pengenalan pubertas, sistem reproduksi, kesehatan dan kebersihan menstruasi dan lainnya. Foto: Dok. Istimewa)
Pada pelajar SD, materi diberikan oleh perwakilan guru dari masing-masing sekolah yang terpilih menjadi pendidik. Sedangkan pada pelajar SMP, materi diberikan dengan pendekatan Meaningful Youth Participation (MYP) di mana perwakilan pelajar dari masing-masing sekolah dipilih dan dibina untuk menjadi pendidik bagi teman sebaya.
Hal ini bertujuan agar siswa-siswi terpilih berperan tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga memfasilitasi teman sebaya untuk berbagi informasi serta pengalaman, juga menjadi contoh bagi teman sebayanya dan menginspirasi untuk menjalankan perilaku hidup sehat.
Modul pembelajaran terdiri dari beberapa topik meliputi pengenalan pubertas, sistem reproduksi, kesehatan dan kebersihan menstruasi, serta hak dan dukungan kepada anak perempuan saat menstruasi.
Saat ini kegiatan edukasi baru dilakukan di 2 SD dan 2 SMP di Bekasi dan Depok sebagai projek percontohan, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan juga di berbagai sekolah di wilayah-wilayah lain.
Praktisi kesehatan Remaja, Yayu Mukaromah, MKM yang juga terlibat dalam penyusunan modul mengatakan, ”Pendidikan seperti ini merupakan inisiatif yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup remaja, baik dari segi kesehatan fisik, mental, maupun sosial."
"Dalam program ini, Unicharm bekerja sama dengan Lentera Anak mengembangkan program edukasi bagi siswa sekolah dasar dan menengah di Indonesia dengan memberikan pengetahuan dasar tentang organ reproduksi pria dan wanita, siklus menstruasi wanita, dan cara perawatan diri agar tetap higienis selama menstruasi."
Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa mengatakan bahwa selain untuk membina generasi muda, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk berkontribusi dalam perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs).
Terakawa menyatakan, “Untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi secara luas, diperlukan kerja sama tidak hanya antara pemerintah dan pihak sekolah, tetapi juga perlu kolaborasi pihak swasta untuk menembus hambatan yang selama ini sulit dijangkau."
Baca juga: Jerawat Hormonal Datang? Jangan Konsumsi 6 Asupan Ini Dulu, Ya!
"Dengan memberikan edukasi kepada siswa dan siswi secara bersamaan, kami berharap dapat membantu mengikis stigma dan nuansa tabu yang masih melekat pada topik reproduksi dan menstruasi."
"Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan sosial melalui peningkatan literasi kesehatan, sekaligus sejalan dengan upaya kami dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan gender."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Untuk memastikan pembangunan masa depan bangsa yang berkelanjutan, penting untuk mendidik para remaja khususnya yang saat ini berada di bangku sekolah agar tumbuh menjadi generasi usia produktif yang sehat.
Baca juga: Mengenal 'Flu Haid' Sebelum Menstruasi
Seiring beranjak dewasa setiap remaja akan mengalami pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik, kondisi emosional, dan menstruasi pada perempuan.
Meskipun ini adalah hal yang alami, namun pembahasan topik ini sering kali masih dianggap hal yang tabu khususnya ketika melibatkan remaja. Akibatnya, remaja tidak mendapat edukasi yang cukup terkait pubertas, termasuk reproduksi.
Data BKKBN (2018) menunjukkan indeks pengetahuan remaja di Indonesia mengenai kesehatan reproduksi masih rendah yaitu 57%.
Disamping itu, tidak sedikit remaja perempuan yang aktivitas di sekolahnya terganggu disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang perawatan diri ketika sedang menstruasi.
Untuk itu, Unicharm bekerja sama dengan Yayasan Lentera Anak, sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang edukasi, advokasi dan pemberdayaan anak mengadakan program edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi untuk siswa-siswi SD dan SMP di Bekasi dan Depok, Jawa Barat.
.jpeg)
(Modul pembelajaran program edukasi kesehatan reproduksi dan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dengan tema “Teman Sehat, Teman Hebat – Menstruasi Bukan Hal Tabu, Ayo Kita Tahu!” terdiri dari beberapa topik meliputi pengenalan pubertas, sistem reproduksi, kesehatan dan kebersihan menstruasi dan lainnya. Foto: Dok. Istimewa)
Pada pelajar SD, materi diberikan oleh perwakilan guru dari masing-masing sekolah yang terpilih menjadi pendidik. Sedangkan pada pelajar SMP, materi diberikan dengan pendekatan Meaningful Youth Participation (MYP) di mana perwakilan pelajar dari masing-masing sekolah dipilih dan dibina untuk menjadi pendidik bagi teman sebaya.
Hal ini bertujuan agar siswa-siswi terpilih berperan tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga memfasilitasi teman sebaya untuk berbagi informasi serta pengalaman, juga menjadi contoh bagi teman sebayanya dan menginspirasi untuk menjalankan perilaku hidup sehat.
Modul pembelajaran terdiri dari beberapa topik meliputi pengenalan pubertas, sistem reproduksi, kesehatan dan kebersihan menstruasi, serta hak dan dukungan kepada anak perempuan saat menstruasi.
Saat ini kegiatan edukasi baru dilakukan di 2 SD dan 2 SMP di Bekasi dan Depok sebagai projek percontohan, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan juga di berbagai sekolah di wilayah-wilayah lain.
Praktisi kesehatan Remaja, Yayu Mukaromah, MKM yang juga terlibat dalam penyusunan modul mengatakan, ”Pendidikan seperti ini merupakan inisiatif yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup remaja, baik dari segi kesehatan fisik, mental, maupun sosial."
"Dalam program ini, Unicharm bekerja sama dengan Lentera Anak mengembangkan program edukasi bagi siswa sekolah dasar dan menengah di Indonesia dengan memberikan pengetahuan dasar tentang organ reproduksi pria dan wanita, siklus menstruasi wanita, dan cara perawatan diri agar tetap higienis selama menstruasi."
Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa mengatakan bahwa selain untuk membina generasi muda, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk berkontribusi dalam perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs).
Terakawa menyatakan, “Untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi secara luas, diperlukan kerja sama tidak hanya antara pemerintah dan pihak sekolah, tetapi juga perlu kolaborasi pihak swasta untuk menembus hambatan yang selama ini sulit dijangkau."
Baca juga: Jerawat Hormonal Datang? Jangan Konsumsi 6 Asupan Ini Dulu, Ya!
"Dengan memberikan edukasi kepada siswa dan siswi secara bersamaan, kami berharap dapat membantu mengikis stigma dan nuansa tabu yang masih melekat pada topik reproduksi dan menstruasi."
"Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan sosial melalui peningkatan literasi kesehatan, sekaligus sejalan dengan upaya kami dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan gender."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)