BEAUTY
Jerawat Hormonal Datang? Jangan Konsumsi 6 Asupan Ini Dulu, Ya!
Aulia Putriningtias
Sabtu 31 Mei 2025 / 09:12
Jakarta: Jerawat hormonal atau biasa muncul pada momen-momen tertentu seperti menstruasi adalah hal yang wajar. Ada beberapa asupan yang biasanya perlu dihindari agar jerawat tidak meradang.
Tidak seperti jerawat biasa, jerawat hormonal ini terkait dengan ketidakseimbangan internal. Hal ini terutama fluktuasi hormon seperti androgen, yang dapat menyebabkan produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat, dan peradangan.
Stres, pubertas, sindrom ovarium polikistik (PCOS), kurang tidur, dan obat-obatan tertentu juga dapat memicunya. Namun, banyak yang abai akan hal ini satu faktor utama yang sering diabaikan adalah pola makan.
Orang-orang yang memiliki jerawat hormonal sering kali menyadari munculnya lebih banyak jerawat pada waktu-waktu tertentu, seperti:
- Sebelum atau selama periode menstruasi.
- Selama atau setelah kehamilan.
- Setelah memulai atau menghentikan penggunaan pil KB.
- Selama perimenopause atau menopause.
Jika kamu membiarkan asupan makan berantakan, jerawat hormonal bisa saja kian meradang. Untuk menghindarinya, berikut beberapa asupan yang perlu dihindari, dilansir dalam Healthshots, yaitu:
Makanan ini, seperti permen, roti tawar, sereal manis, kue, permen, dan minuman ringan, dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Ini menyebabkan lonjakan insulin dan ketidakseimbangan hormon. Fluktuasi ini dapat menyebabkan jerawat muncul kembali.
Produk susu, terutama dari sumber yang menyuntikkan hormon untuk meningkatkan produksi susu secara tidak alami, juga dapat memengaruhi kulit karena mengganggu keseimbangan hormon.
Sebuah tinjauan tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology menemukan bahwa, orang yang minum susu memiliki kemungkinan 16 persen lebih besar untuk mengalami jerawat.
Siapa yang gemar mengonsumsi asupan manis? Gula dan minuman manis yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan dapat memperburuk jerawat hormonal dengan mengganggu keseimbangan hormon.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association Dermatology menyoroti manfaat mengurangi gula tambahan dan minuman manis, dan hasilnya adalah jerawat dapat terkontrol.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, alkohol dan kafein dapat membebani hati dan mengganggu metabolisme hormon. Tidak hanya itu, keduanya juga dapat mengganggu sistem pencernaan, yang selanjutnya dapat berdampak negatif pada kulit.
Makanan-makanan ini, seperti makanan cepat saji, makanan beku, keripik, dan camilan manis, rendah nutrisi dan dapat menyebabkan jerawat. Utamakan makanan utuh yang tidak diolah untuk kulit yang lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tidak seperti jerawat biasa, jerawat hormonal ini terkait dengan ketidakseimbangan internal. Hal ini terutama fluktuasi hormon seperti androgen, yang dapat menyebabkan produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat, dan peradangan.
Stres, pubertas, sindrom ovarium polikistik (PCOS), kurang tidur, dan obat-obatan tertentu juga dapat memicunya. Namun, banyak yang abai akan hal ini satu faktor utama yang sering diabaikan adalah pola makan.
Orang-orang yang memiliki jerawat hormonal sering kali menyadari munculnya lebih banyak jerawat pada waktu-waktu tertentu, seperti:
- Sebelum atau selama periode menstruasi.
- Selama atau setelah kehamilan.
- Setelah memulai atau menghentikan penggunaan pil KB.
- Selama perimenopause atau menopause.
Jika kamu membiarkan asupan makan berantakan, jerawat hormonal bisa saja kian meradang. Untuk menghindarinya, berikut beberapa asupan yang perlu dihindari, dilansir dalam Healthshots, yaitu:
1. Makanan indeks glikemik tinggi dan olahan
Makanan ini, seperti permen, roti tawar, sereal manis, kue, permen, dan minuman ringan, dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Ini menyebabkan lonjakan insulin dan ketidakseimbangan hormon. Fluktuasi ini dapat menyebabkan jerawat muncul kembali.
2. Produk susu
Produk susu, terutama dari sumber yang menyuntikkan hormon untuk meningkatkan produksi susu secara tidak alami, juga dapat memengaruhi kulit karena mengganggu keseimbangan hormon.
Sebuah tinjauan tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology menemukan bahwa, orang yang minum susu memiliki kemungkinan 16 persen lebih besar untuk mengalami jerawat.
3. Gula dan minuman manis berlebih
Siapa yang gemar mengonsumsi asupan manis? Gula dan minuman manis yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan dapat memperburuk jerawat hormonal dengan mengganggu keseimbangan hormon.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association Dermatology menyoroti manfaat mengurangi gula tambahan dan minuman manis, dan hasilnya adalah jerawat dapat terkontrol.
5. Alkohol dan kafein berlebihan
Jika dikonsumsi secara berlebihan, alkohol dan kafein dapat membebani hati dan mengganggu metabolisme hormon. Tidak hanya itu, keduanya juga dapat mengganggu sistem pencernaan, yang selanjutnya dapat berdampak negatif pada kulit.
6. Makanan proses
Makanan-makanan ini, seperti makanan cepat saji, makanan beku, keripik, dan camilan manis, rendah nutrisi dan dapat menyebabkan jerawat. Utamakan makanan utuh yang tidak diolah untuk kulit yang lebih sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)