Jakarta: Mungkin kamu pernah merasa mual, pusing, atau sakit kepala seperti sedang flu menjelang haid. Atau bahkan sering mengalaminya. Kamu tidak sendirian! Banyak juga wanita yang sedang haid mengalami hal serupa dan sering menyebutnya "flu haid".
Namun, itu sebenarnya bukan flu (influenza), karena kamu tidak dapat menularkannya ke orang lain.
Baca juga: Kapan Vaksin Diberikan ke Ibu Hamil?
Perasaan seperti flu ini memang mirip atau tumpang tindih dengan sekelompok gejala yang oleh dokter disebut dismenore (nyeri haid) atau sindrom pramenstruasi (PMS).
Para ahli kesehatan sebenarnya tidak memahami dengan jelas apa yang menyebabkan gejala-gejala ini, tetapi perubahan hormon selama masa ini mungkin berperan. Seperti apa sebenarnya "flu haid" tersebut?
Flu haid menurut laman WebMD bukanlah diagnosis medis resmi, jadi tidak ada serangkaian gejala khusus. Gejala PMS pun bervariasi pada setiap orang. Rasa tidak enak badan dan nyeri mungkin muncul sebelum atau pada saat kamu mulai menstruasi setiap bulan.
Bagi yang lain, gejala ini mungkin mulai setelah mereka berovulasi. Ini biasanya terjadi berkisar 10-16 hari sebelum mulai menstruasi, bergantung pada siklus menstruasi individu.
Nyeri sendiri bisa dimulai dari ringan hingga parah, tetapi biasanya hilang dalam 1-3 hari. Gejala lain mungkin termasuk, mual, diare atau sembelit, pusing, muntah, kelelahan, sakit kepala, kram, kembung, sakit punggung, nyeri atau tekanan di perut.
Jika gejalanya cukup serius, hal itu dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Dan itu artinya kamu bisa memeriksakannya ke dokter.
.jpg)
(Flu menstruasi umumnya dianggap sebagai bagian dari Sindrom Pramenstruasi (PMS). PMS adalah kondisi yang disebabkan oleh fluktuasi hormon selama siklus menstruasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Bicara mengenai penyebab flu haid sendiri, para ahli percaya karena adanya perubahan kadar zat kimia tertentu dalam tubuh selama atau sebelum haid terkait dengan gejala pramenstruasi.
Merupakan molekul yang bertindak sebagai pembawa pesan kimiawi dalam tubuh, seperti halnya hormon. Sistem kekebalan tubuh mengaktifkan antibodi dan zat kimia lain seperti prostaglandin, untuk menghancurkan virus atau bakteri.
Ketika ini terjadi, suhu tubuh akan naik, maka timbullah demam. Tubuh juga memroduksi prostaglandin di lapisan rahim saat kamu mulai menstruasi. Molekul-molekul ini berikatan dengan reseptor di hipotalamus, bagian otak yang mengendalikan suhu tubuh.
Hal ini menyebabkan demam ringan. Prostaglandin juga menyebabkan kontraksi otot yang kuat di rahim yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, mual, dan diare pada sebagian wanita. Jika kontraksi terlalu kuat, bisa menekan pembuluh darah di sekitarnya dan memutus sebagian pasokan oksigen. Inilah yang mingkin kamu rasakan sebagai demam.
Kadar hormon ini juga menurun atau berubah dengan cepat sebelum atau saat menstruasi berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan kelelahan, kram, dan perubahan suasana hati. Pun dengan ovulasi yang berkaitan dengan hormon estrogen.
Kondisi ini bisa meningkatkan suhu tubuh inti (suhu tubuh basal) selama beberapa hari. Ingat, ovulasi biasanya terjadi berkisar hari ke-14 dalam siklus 28 hari.
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengatasi gejala flu menstruasi, termasuk:
- Istirahat cukup, untuk membantu mengurangi gejala kelelahan dan tidak enak badan
- Konsumsi makanan bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh
- Olahraga teratur, agar meningkatkan mood dan energi
- Mengelola stres
- Obat-obatan pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter
- Kompres dengan yang hangat di perut, punggung, atau paha, atau di bagian mana pun yang terasa nyeri, dengan bantal atau botol air panas
- Lakukan pijatan perlahan untuk melancarkan aliran darah dan meredakan nyeri
Baca juga: Waspadai Pneumonia Akibat Influenza yang Merenggut Nyawa Barbie 'Shancai' Hsu
Jika kamu secara teratur mengalami gejala seperti flu menjelang menstruasi dan hal ini memengaruhi kualitas hidup, konsultasikan dengan dokter kandungan dan ginekologi, dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan wanita.
Mereka mungkin akan melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan masalah medis lain yang mungkin menyebabkan gejala-gejala ini. Dokter akan memberi tahu perawatan terbaik untuk mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun, itu sebenarnya bukan flu (influenza), karena kamu tidak dapat menularkannya ke orang lain.
Baca juga: Kapan Vaksin Diberikan ke Ibu Hamil?
Perasaan seperti flu ini memang mirip atau tumpang tindih dengan sekelompok gejala yang oleh dokter disebut dismenore (nyeri haid) atau sindrom pramenstruasi (PMS).
Para ahli kesehatan sebenarnya tidak memahami dengan jelas apa yang menyebabkan gejala-gejala ini, tetapi perubahan hormon selama masa ini mungkin berperan. Seperti apa sebenarnya "flu haid" tersebut?
Gejala flu haid
Flu haid menurut laman WebMD bukanlah diagnosis medis resmi, jadi tidak ada serangkaian gejala khusus. Gejala PMS pun bervariasi pada setiap orang. Rasa tidak enak badan dan nyeri mungkin muncul sebelum atau pada saat kamu mulai menstruasi setiap bulan.
Bagi yang lain, gejala ini mungkin mulai setelah mereka berovulasi. Ini biasanya terjadi berkisar 10-16 hari sebelum mulai menstruasi, bergantung pada siklus menstruasi individu.
Nyeri sendiri bisa dimulai dari ringan hingga parah, tetapi biasanya hilang dalam 1-3 hari. Gejala lain mungkin termasuk, mual, diare atau sembelit, pusing, muntah, kelelahan, sakit kepala, kram, kembung, sakit punggung, nyeri atau tekanan di perut.
Jika gejalanya cukup serius, hal itu dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Dan itu artinya kamu bisa memeriksakannya ke dokter.
Penyebab flu haid
.jpg)
(Flu menstruasi umumnya dianggap sebagai bagian dari Sindrom Pramenstruasi (PMS). PMS adalah kondisi yang disebabkan oleh fluktuasi hormon selama siklus menstruasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Bicara mengenai penyebab flu haid sendiri, para ahli percaya karena adanya perubahan kadar zat kimia tertentu dalam tubuh selama atau sebelum haid terkait dengan gejala pramenstruasi.
Prostaglandin
Merupakan molekul yang bertindak sebagai pembawa pesan kimiawi dalam tubuh, seperti halnya hormon. Sistem kekebalan tubuh mengaktifkan antibodi dan zat kimia lain seperti prostaglandin, untuk menghancurkan virus atau bakteri.
Ketika ini terjadi, suhu tubuh akan naik, maka timbullah demam. Tubuh juga memroduksi prostaglandin di lapisan rahim saat kamu mulai menstruasi. Molekul-molekul ini berikatan dengan reseptor di hipotalamus, bagian otak yang mengendalikan suhu tubuh.
Hal ini menyebabkan demam ringan. Prostaglandin juga menyebabkan kontraksi otot yang kuat di rahim yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, mual, dan diare pada sebagian wanita. Jika kontraksi terlalu kuat, bisa menekan pembuluh darah di sekitarnya dan memutus sebagian pasokan oksigen. Inilah yang mingkin kamu rasakan sebagai demam.
Kadar estrogen
Kadar hormon ini juga menurun atau berubah dengan cepat sebelum atau saat menstruasi berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan kelelahan, kram, dan perubahan suasana hati. Pun dengan ovulasi yang berkaitan dengan hormon estrogen.
Kondisi ini bisa meningkatkan suhu tubuh inti (suhu tubuh basal) selama beberapa hari. Ingat, ovulasi biasanya terjadi berkisar hari ke-14 dalam siklus 28 hari.
Cara mengatasi flu menstruasi
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengatasi gejala flu menstruasi, termasuk:
- Istirahat cukup, untuk membantu mengurangi gejala kelelahan dan tidak enak badan
- Konsumsi makanan bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh
- Olahraga teratur, agar meningkatkan mood dan energi
- Mengelola stres
- Obat-obatan pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter
- Kompres dengan yang hangat di perut, punggung, atau paha, atau di bagian mana pun yang terasa nyeri, dengan bantal atau botol air panas
- Lakukan pijatan perlahan untuk melancarkan aliran darah dan meredakan nyeri
Baca juga: Waspadai Pneumonia Akibat Influenza yang Merenggut Nyawa Barbie 'Shancai' Hsu
Jika kamu secara teratur mengalami gejala seperti flu menjelang menstruasi dan hal ini memengaruhi kualitas hidup, konsultasikan dengan dokter kandungan dan ginekologi, dokter yang mengkhususkan diri dalam kesehatan wanita.
Mereka mungkin akan melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan masalah medis lain yang mungkin menyebabkan gejala-gejala ini. Dokter akan memberi tahu perawatan terbaik untuk mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)