FITNESS & HEALTH

Soal Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau, Akademisi Bandingkan dengan Swedia

Medcom
Minggu 18 Juni 2023 / 16:15
Jakarta: Akademisi dari Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Padjadjaran, Dr. Amaliya, drg., Ph.D mengingatkan pentingnya kajian terhadap produk tembakau alternatif. Kajian itu nantinya bisa dijadikan acuan tentang bahaya tembakau.

Salah satu kajian yang pernah dilakukan Amaliya bersama Dr. drg. Agus Susanto, M.Kes., Sp.Perio. (K), dan drg. Jimmy Gunawan, Sp.Perio. dengan tajuk Respon Gusi Pada Pengguna Vape (Rokok Elektrik) Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Experimental).

"Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna rokok elektrik yang telah berhenti dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang sama seperti yang dialami oleh non-perokok. Artinya, kondisi pertahanan gusi pengguna rokok elektrik telah kembali normal," kata Dr. Amaliya.

"Melihat bukti-bukti ilmiah yang ada, pemerintah harus bersikap lebih terbuka untuk dapat melihat profil risiko yang dimiliki oleh produk tembakau alternatif dan memanfaatkannya secara optimal," lanjutnya.

Karena itu, Amaliya berharap produk ini dimaksimalkan untuk menurunkan prevalensi merokok. Dia memberikan contoh Swedia yang pada November 2022 tingkat merokok di negara tersebut turun menjadi 5,16 persen dari 11 persen pada 2015.

Pencapaian itu disebut bisa diwujudkan melalui strategi pengurangan bahaya tembakau dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif. Strategi pengurangan bahaya tembakau menjadi faktor penting dalam menurunkan prevalensi merokok di sana.

"Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, memiliki profil risiko hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok. Dengan demikian, produk ini dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau," jelas Dr. Delon Human yang merupakan mantan Penasihat Masalah Kesehatan Masyarakat WHO seperti dikutip dari businesswire.

Delon bersama Ketua Asosiasi Medis Swedia Dr. Anders Milton dan Prof. Karl Fagerstrom, memberikan paparan berjudul The Swedish Experience: A Roadmap for a Smoke-Free Society. Mereka mengulas tentang produk tembakau alternatif berdampak positif terhadap rendahnya persentase penyakit yang berkaitan dengan merokok dan insiden kanker sekitar 41% lebih kecil dibandingkan negara-negara di Eropa.

"Akan sangat bermanfaat bagi dunia jika lebih banyak negara yang menerapkan strategi seperti Swedia sebagai upaya mengurangi prevalensi merokok," kata Prof. Karl Fagerstrom.





 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH