FITNESS & HEALTH
Agar Cepat Kering, Lakukan 5 Cara Perawatan Tali Pusat Bayi
Mia Vale
Minggu 11 Agustus 2024 / 12:42
Jakarta: Tali pusar atau pusat saat bayi masih dalam kandungan membawa nutrisi dan oksigen dari bumil kepada bayi. Dengan begitu, boleh dibilang tali pusat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi saat dalam kandungan.
Pun tali pusar juga menjadi jalan bagi ibu untuk memberikan antibodi pada bayi menjelang akhir kehamilan. Nah, setelah lahir, tali pusat sudah tidak diperlukan lagi. Jadi, ahli kesehatan akan menjepit dan memotongnya segera setelah bayi Moms lahir.
Nantinya, pembuluh darah pada tali pusar menutup dengan sendirinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah bayi kehilangan darah.
Usai dipotong, tali pusat ini akan meninggalkan tunggul pendek yang nantinya akan lepas 5 - 15 hari setelah lahir. Selama prosesnya, tali pusat akan mengalami perubahan warna dari kuning, coklat, ungu, biru, hingga hitam.
Jadi jangan khawatir! Yang diperlukan adalah menjaga kebersihan tali pusat agar terhindar dari infeksi hingga akhirnya puput atau lepas dengan sendirinya. Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut beberapa perawatan tali pusat bayi yang bisa dilakukan orang tua.
.jpg)
(Ingat, jangan mencabut sisa tali pusat walaupun sudah mengering. Biarkan sisa tali pusat terlepas dengan sendirinya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Untuk menjaga agar tali pusat tetap bersih, Moms bisa membersihkan sisa tali pusat dan kulit sekitarnya setidaknya sekali dalam sehari. Jangan lupa untuk mencuci tangan Moms terlebih dulu sampai bersih, lalu pegang penjepit tali pusat. Moms bisa membersihkannya secara perlahan dengan menggunakan kasa steril yang sebelumnya sudah dicelupkan dalam air hangat.
Angkat kotoran yang ada pada sisa tali pusar. Jangan lupa untuk membilasnya dan membuatnya tetap kering. Bersihkan setiap hari sampai sisa tali pusar benar-benar sembuh. Hindari penggunaan alkohol, bedak, sabun, cairan antiseptik, atau ramuan herbal untuk mempercepat pelepasan tali pusatnya.
Pastikan sisa tali pusat bayi Moms terkena udara sesering mungkin sebagai salah satu perawatan dan menghindari risiko pusar bayi tak kunjung kering. Paparan terhadap udara memungkinkan dasar area tersebut tetap kering, sehingga bisa mendorong pelepasan sisa tali pusar.
Tali pusat sebaiknya dibiarkan terbuka, tanpa ditutup kasa, untuk mempercepat proses pengeringan. Hal ini juga perlu diperhatikan ketika memakaikan popok pada bayi. Pastikan popok tidak menutupi tali pusat agar tidak terkena air seni dan tinja yang dapat menyebabkan infeksi.
Perawatan tali pusat lainnya yang bisa dilakukan adalah cukup dengan mengelap tubuh bayi pada saat waktunya mandi. Lap si kecil dengan handuk basah dan seka semua bagian tubuhnya. Hal ini merupakan cara perawatan tali pusar bayi yang tepat.
Lalu keringkan dengan handuk agar kering lebih cepat. Hati-hati dalam menggosokkan handuk ke tubuh bayi karena bisa saja menyebabkan iritasi.
Tidak hanya saat mengelap bayi, Moms juga perlu berhati-hati saat memakaikan baju si kecil. Sebelum tali pusat lepas, pilih baju yang longgar dan tidak menekan bagian perut. Hal ini untuk mengurangi gesekan dan agar sirkulasi udara lebih banyak.
Ingat, jangan mencabut sisa tali pusat walaupun sudah mengering. Biarkan sisa tali pusat terlepas dengan sendirinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan yang tidak diinginkan. Setelah tali pusat puput dengan sendirinya, akan terdapat sedikit darah di pusar bayi. Namun, jangan khawatir, ini normal.
Cairan bening atau kuning yang disebut umbilical granuloma juga dapat terlihat. Nantinya cairan tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Apabila saat perawatan tali pusat bayi, Moms melihat adanya infeksi atau hal yang tidak biasa, sebaiknya segera pergi ke dokter. Perhatikan gejala yang dinukil dari Hello Sehat:
- Bayi akan menangis saat Moms menyentuh sisa tali pusar atau kulit di sekitarnya
- Kulit di sekitar pangkal sisa tali pusar berwarna kemerahan atau bengkak
- Mengeluarkan nanah berwarna putih atau kekuningan
- Sisa tali pusar berdarah terus-menerus
- Terdapat kotoran yang berbau busuk
Yang harus diingat, jangan sampai Moms membiarkan tali pusat bayi baru lahir tanpa perawatan sehingga berisiko membuat tali pusar tak kunjung kering. Pasalnya, belum ada obat khusus yang bisa diberikan kepada bayi agar tali pusar kering dan akhirnya lepas. Satu lagi, bila terdapat infeksi pada tali pusat, lakukan konsultasi secara berkala dengan dokter agar cepat ditangani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Pun tali pusar juga menjadi jalan bagi ibu untuk memberikan antibodi pada bayi menjelang akhir kehamilan. Nah, setelah lahir, tali pusat sudah tidak diperlukan lagi. Jadi, ahli kesehatan akan menjepit dan memotongnya segera setelah bayi Moms lahir.
Nantinya, pembuluh darah pada tali pusar menutup dengan sendirinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah bayi kehilangan darah.
Usai dipotong, tali pusat ini akan meninggalkan tunggul pendek yang nantinya akan lepas 5 - 15 hari setelah lahir. Selama prosesnya, tali pusat akan mengalami perubahan warna dari kuning, coklat, ungu, biru, hingga hitam.
Jadi jangan khawatir! Yang diperlukan adalah menjaga kebersihan tali pusat agar terhindar dari infeksi hingga akhirnya puput atau lepas dengan sendirinya. Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut beberapa perawatan tali pusat bayi yang bisa dilakukan orang tua.
1. Jaga kebersihannya
.jpg)
(Ingat, jangan mencabut sisa tali pusat walaupun sudah mengering. Biarkan sisa tali pusat terlepas dengan sendirinya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Untuk menjaga agar tali pusat tetap bersih, Moms bisa membersihkan sisa tali pusat dan kulit sekitarnya setidaknya sekali dalam sehari. Jangan lupa untuk mencuci tangan Moms terlebih dulu sampai bersih, lalu pegang penjepit tali pusat. Moms bisa membersihkannya secara perlahan dengan menggunakan kasa steril yang sebelumnya sudah dicelupkan dalam air hangat.
Angkat kotoran yang ada pada sisa tali pusar. Jangan lupa untuk membilasnya dan membuatnya tetap kering. Bersihkan setiap hari sampai sisa tali pusar benar-benar sembuh. Hindari penggunaan alkohol, bedak, sabun, cairan antiseptik, atau ramuan herbal untuk mempercepat pelepasan tali pusatnya.
2. Jaga tali pusat tetap kering
Pastikan sisa tali pusat bayi Moms terkena udara sesering mungkin sebagai salah satu perawatan dan menghindari risiko pusar bayi tak kunjung kering. Paparan terhadap udara memungkinkan dasar area tersebut tetap kering, sehingga bisa mendorong pelepasan sisa tali pusar.
Tali pusat sebaiknya dibiarkan terbuka, tanpa ditutup kasa, untuk mempercepat proses pengeringan. Hal ini juga perlu diperhatikan ketika memakaikan popok pada bayi. Pastikan popok tidak menutupi tali pusat agar tidak terkena air seni dan tinja yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Mandikan bayi dengan cara dilap
Perawatan tali pusat lainnya yang bisa dilakukan adalah cukup dengan mengelap tubuh bayi pada saat waktunya mandi. Lap si kecil dengan handuk basah dan seka semua bagian tubuhnya. Hal ini merupakan cara perawatan tali pusar bayi yang tepat.
Lalu keringkan dengan handuk agar kering lebih cepat. Hati-hati dalam menggosokkan handuk ke tubuh bayi karena bisa saja menyebabkan iritasi.
4. Hati-hati memakaian baju
Tidak hanya saat mengelap bayi, Moms juga perlu berhati-hati saat memakaikan baju si kecil. Sebelum tali pusat lepas, pilih baju yang longgar dan tidak menekan bagian perut. Hal ini untuk mengurangi gesekan dan agar sirkulasi udara lebih banyak.
5. Jangan mencabut sisa tali pusat
Ingat, jangan mencabut sisa tali pusat walaupun sudah mengering. Biarkan sisa tali pusat terlepas dengan sendirinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan yang tidak diinginkan. Setelah tali pusat puput dengan sendirinya, akan terdapat sedikit darah di pusar bayi. Namun, jangan khawatir, ini normal.
Cairan bening atau kuning yang disebut umbilical granuloma juga dapat terlihat. Nantinya cairan tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Tanda terjadi infeksi
Apabila saat perawatan tali pusat bayi, Moms melihat adanya infeksi atau hal yang tidak biasa, sebaiknya segera pergi ke dokter. Perhatikan gejala yang dinukil dari Hello Sehat:
- Bayi akan menangis saat Moms menyentuh sisa tali pusar atau kulit di sekitarnya
- Kulit di sekitar pangkal sisa tali pusar berwarna kemerahan atau bengkak
- Mengeluarkan nanah berwarna putih atau kekuningan
- Sisa tali pusar berdarah terus-menerus
- Terdapat kotoran yang berbau busuk
Yang harus diingat, jangan sampai Moms membiarkan tali pusat bayi baru lahir tanpa perawatan sehingga berisiko membuat tali pusar tak kunjung kering. Pasalnya, belum ada obat khusus yang bisa diberikan kepada bayi agar tali pusar kering dan akhirnya lepas. Satu lagi, bila terdapat infeksi pada tali pusat, lakukan konsultasi secara berkala dengan dokter agar cepat ditangani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)