FITNESS & HEALTH

Kerap Menghadapi Anak-anak saat Pandemi, Begini Cara Orang Tua Mengatasi Stres

Raka Lestari
Sabtu 24 Juli 2021 / 18:15
Jakarta: Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, pandemi covid-19 yang terjadi saat ini juga memengaruhi kesehatan mental. Dan bukan hanya orang tua, anak-anak pun mengalami hal yang sama.

Biasanya, anak-anak yang merasa stres ini akan berperilaku yang bisa membuat kesal orang tua. Lalu, bagaimana caranya agar orang tua juga tidak ikut stres dalam menghadapi anak?  

“Dampak mental dan psikologis kepada anak pada masa seperti sekarang ini, minimal anak merasak jenuh karena tidak bisa keluar dan harus di rumah terus,” ujar Samanta Elsener, M.PSi., Psikolog Anak dan Keluarga, dalam acara MediaTalk Hari Anak Nasional: Healthy Kids Healthy Family, pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Kata Samanta, jumlah anak-anak yang mengalami stres juga mengalami peningkatan. Menurut WHO pada Juni tahun lalu, akan ada great depression setelah pandemi usai. Padahal pandeminya belum selesai, tapi depresi sudah mulai terlihat pada anak-anak.

“Biasanya anak yang sudah mulai stres mereka akan cranky, tidak mau sekolah, demotivasi, pola makan serta pola tidur juga berubah. Dan pada saat ini, tanggung jawab orang tua juga semakin besar. Mau tidak mau orang tua harus jeli teradap kebutuhan anak,” kata Samanta.

Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua agar tidak ikut mengalami stres? Menurut Samanta, ada berbagai cara yang bisa dilakukan orang tua. Misalnya, dengan mendengarkan musik karena bisa meningkatkan hormon dopamin, sehingga tubuh merasa lebih rileks.

“Pokoknya lakukan apa saja aktivitas yang bisa merangsang dopamin. Bisa berolahraga, makan yang sehat dan bergizi, karena emosi otak ini ada tiga. Otak di kepala, otak di jantung, dan otak di usus, ini semuanya terkait,” jelas Samanta.

Dan yang tidak perlu dilupakan, menurut Samanta adalah menjaga pola tidur. Meski dianggap sepele, tapi ini penting banget.

"Saat tidur malam yaitu saat jam 10 malam sampai jam 2 pagi, ada cairan pembersih otak yang membersihkan kotoran-kotoran di otak kita. Sehingga saat bangun tidur kita akan merasa lebih produktif dan bisa tetap waras,” ujar Samanta.

“Atau bisa juga melakukan hobi. Biasanya kalau stres, males ngapa-ngapain. Padahal penting melakukan hobi. Dengan melakukan hobi, kita bisa berpikir kreatif dan bisa menurunkan kadar kortisol dalam otak,” tutup Samanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH