FITNESS & HEALTH
Ini Batas Pemasangan Ring Jantung di Dalam Tubuh
Yatin Suleha
Selasa 24 Oktober 2023 / 18:05
Jakarta: Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018. Dalam laman resmi Kemenkes disebutkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes mengatakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian penyakit kardiovaskuler antara lain hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan kurang aktivitas fisik.
Dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, Konsultan Intervensi dan Aritmia Jantung dari Eka Hospital BSD memaparkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit silent killer yang paling mematikan karena sebelumnya bisa menunjukkan gejala yang sangat minim atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
Dr. Ignatius Yansen mengatakan ada beberapa opsi dari penanganan PJK akut dalam dunia kedokteran selain pemberian obat-obatan, salah satunya yaitu pemasangan stent atau ring jantung.
.jpg)
(Dr. Ignatius menjelaskan ring jantung adalah sebuah tabung kawat kecil yang terbuat dari logam tahan karat yang digunakan untuk membuka jalur pembuluh darah yang mengalami penyumbatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dr. Ignatius menjelaskan secara resmi, memang tidak ada batasan secara pasti untuk jumlah maksimal pemasangan ring jantung yang bolehkan di dalam tubuh. Namun standarnya dokter bisa memasang dua sampai tiga ring jantung dalam sekali operasi, dan dokter bisa melakukan pemasangan ring lagi apabila ada penyumbatan lagi di kemudian hari.
Berapa jumlah ring jantung yang bisa ditampung oleh tubuh akan bergantung dari kondisi pasien itu sendiri. Beberapa faktor yang bisa berperan dalam jumlah pemasangan ring seperti usia, anatomi tubuh, hingga faktor kesehatan atau penyakit tertentu.
Kondisi faktor risiko dan penyakit penyerta kadang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi jantung CABG sehingga tetap dipilih untuk dilakukan pemsangan ring jantung walaupun memerlukan ring dalam jumlah yang lebih banyak.
Selain itu anatomi tertentu juga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan ring walaupun hanya satu penyumbatan sehingga harus dilakukan operasi bedah pintas jantung (CABG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018. Dalam laman resmi Kemenkes disebutkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes mengatakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian penyakit kardiovaskuler antara lain hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan kurang aktivitas fisik.
Dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, Konsultan Intervensi dan Aritmia Jantung dari Eka Hospital BSD memaparkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit silent killer yang paling mematikan karena sebelumnya bisa menunjukkan gejala yang sangat minim atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
Dr. Ignatius Yansen mengatakan ada beberapa opsi dari penanganan PJK akut dalam dunia kedokteran selain pemberian obat-obatan, salah satunya yaitu pemasangan stent atau ring jantung.
.jpg)
(Dr. Ignatius menjelaskan ring jantung adalah sebuah tabung kawat kecil yang terbuat dari logam tahan karat yang digunakan untuk membuka jalur pembuluh darah yang mengalami penyumbatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Berapakah batas pemasangan ring jantung yang ada di dalam tubuh kita?
Dr. Ignatius menjelaskan secara resmi, memang tidak ada batasan secara pasti untuk jumlah maksimal pemasangan ring jantung yang bolehkan di dalam tubuh. Namun standarnya dokter bisa memasang dua sampai tiga ring jantung dalam sekali operasi, dan dokter bisa melakukan pemasangan ring lagi apabila ada penyumbatan lagi di kemudian hari.
Berapa jumlah ring jantung yang bisa ditampung oleh tubuh akan bergantung dari kondisi pasien itu sendiri. Beberapa faktor yang bisa berperan dalam jumlah pemasangan ring seperti usia, anatomi tubuh, hingga faktor kesehatan atau penyakit tertentu.
Kondisi faktor risiko dan penyakit penyerta kadang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi jantung CABG sehingga tetap dipilih untuk dilakukan pemsangan ring jantung walaupun memerlukan ring dalam jumlah yang lebih banyak.
Selain itu anatomi tertentu juga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan ring walaupun hanya satu penyumbatan sehingga harus dilakukan operasi bedah pintas jantung (CABG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)