FITNESS & HEALTH
Jadi yang Pertama di Asia Tenggara, RS PIK Perkenalkan Teknologi Photon-counting CT-scan
A. Firdaus
Jumat 07 November 2025 / 18:09
Jakarta: Permintaan untuk pencitraan medis yang sangat akurat terus naik seiring dengan meningkatnya jumlah penyakit kronis di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia, dengan hampir 18 juta orang setiap tahun.
Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian terbesar, menyumbang lebih dari 19% dari total kematian nasional (Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan RI). Oleh karena itu, mendeteksi penyakit sejak dini dan pencitraan yang tepat menjadi kunci untuk membuat pengobatan lebih efektif dan mengurangi angka kematian.
Untuk menjawab tantangan ini, RS Pantai Indah Kapuk (RS PIK) melakukan langkah maju dengan menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang menggunakan NAEOTOM Alpha. Pro - CT scan photon-counting.
Teknologi photon-counting CT-scan pada NAEOTOM Alpha. Pro memperkenalkan cara baru dalam mendeteksi sinar-X dengan mengubah foto langsung menjadi sinyal digital. Sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam, detail jaringan tubuh yang lebih baik.
"Peluncuran NAEOTOM Alpha. Pro di RS Pantai Indah Kapuk menandai langkah penting dalam pengembangan precision medicine atau pengobatan presisi di Indonesia. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan inovasi teknologi yang berfokus pada pasien delivering faster, smarter, and more personalized diagnostics,” ujar Alfred Fahringer, Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia dalam acara Grand Launching Discover Photon Counting CT-Scan NAEOTOM Alpha Pro di RS PIK, (6/11/2025).
Sependapat dengan hal itu, dr. Silvanus Chakra Puspita, MARS, Direktur Utama RS Pantai Indah Kapuk, menyampaikan dengan menghadirkan NAEOTOM Alpha Pro - the first in Asia, RS Pantai Indah Kapuk menegaskan peran sebagai rumah sakit yang adaptive, forward-thinking, and globally connected.

Grand Launching Discover Photon Counting CT-Scan NAEOTOM Alpha Pro di RS PIK. Dok. Secillia/Medcom
Setiap kali ada teknologi baru, pelatihan harus mencakup penjelasan cara kerja alat, termasuk penggunaan AI untuk mengolah data saat PCCT ini digunakan. Dari Siemens, pendampingan dilakukan terus menerus, bahkan sampai mendatangkan ahli dari luar negeri untuk membantu para radiografer.
Durasi pelatihan bervariasi dan ini penting agar tenaga kesehatan bisa menggunakan alat di rumah sakit atau daerah terpencil. Peserta menekankan bahwa pelatihan rutin diperlukan untuk menjaga kemampuan mereka tetap mutakhir.
PCCT lebih unggul dari CT-scan biasa karena dosis radiasi lebih rendah, hanya 0,6 dari yang reguler, sehingga aman untuk bayi dan anak-anak. Teknologi photon counting membuat hasil lebih akurat dan presisi, seperti mendeteksi tumor lebih jelas atau aman untuk pasien gagal ginjal.
Proses scanning cepat, misalnya 10 menit untuk satu prosedur, dan bisa menangani kondisi jantung dengan detak jantung tinggi tanpa masalah. Ini memungkinkan diagnosis yang lebih yakin untuk kondisi serius yang sebelumnya sulit dideteksi.
Rencana pengadaan PCCT akan diperluas ke rumah sakit lain oleh Siemens dan harga akan disesuaikan agar terjangkau. PCCT adalah inovasi pertama di Asia Tenggara, jadi perlu promosi agar lebih banyak rumah sakit menggunakannya.
PCCT bisa digunakan untuk berbagai penyakit, seperti infeksi, tumor, penyakit paru, autoimun, degeneratif (seperti jantung), dan trauma (seperti patah tulang). Pasien tidak selalu perlu CT konvensional dulu karena bisa jika ingin langsung menggunakan PCCT.
Untuk anak-anak, alat ini nyaman karena dosis radiasi rendah dan proses cepat, tanpa persiapan lama. Harga PCCT ini sangat bervariasi tergantung penyakit yang ingin dideteksinya dan berkisar di angka Rp1 juta sampai Rp5 juta.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian terbesar, menyumbang lebih dari 19% dari total kematian nasional (Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan RI). Oleh karena itu, mendeteksi penyakit sejak dini dan pencitraan yang tepat menjadi kunci untuk membuat pengobatan lebih efektif dan mengurangi angka kematian.
Untuk menjawab tantangan ini, RS Pantai Indah Kapuk (RS PIK) melakukan langkah maju dengan menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang menggunakan NAEOTOM Alpha. Pro - CT scan photon-counting.
Teknologi photon-counting CT-scan pada NAEOTOM Alpha. Pro memperkenalkan cara baru dalam mendeteksi sinar-X dengan mengubah foto langsung menjadi sinyal digital. Sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam, detail jaringan tubuh yang lebih baik.
"Peluncuran NAEOTOM Alpha. Pro di RS Pantai Indah Kapuk menandai langkah penting dalam pengembangan precision medicine atau pengobatan presisi di Indonesia. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan inovasi teknologi yang berfokus pada pasien delivering faster, smarter, and more personalized diagnostics,” ujar Alfred Fahringer, Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia dalam acara Grand Launching Discover Photon Counting CT-Scan NAEOTOM Alpha Pro di RS PIK, (6/11/2025).
Sependapat dengan hal itu, dr. Silvanus Chakra Puspita, MARS, Direktur Utama RS Pantai Indah Kapuk, menyampaikan dengan menghadirkan NAEOTOM Alpha Pro - the first in Asia, RS Pantai Indah Kapuk menegaskan peran sebagai rumah sakit yang adaptive, forward-thinking, and globally connected.

Grand Launching Discover Photon Counting CT-Scan NAEOTOM Alpha Pro di RS PIK. Dok. Secillia/Medcom
Setiap kali ada teknologi baru, pelatihan harus mencakup penjelasan cara kerja alat, termasuk penggunaan AI untuk mengolah data saat PCCT ini digunakan. Dari Siemens, pendampingan dilakukan terus menerus, bahkan sampai mendatangkan ahli dari luar negeri untuk membantu para radiografer.
Durasi pelatihan bervariasi dan ini penting agar tenaga kesehatan bisa menggunakan alat di rumah sakit atau daerah terpencil. Peserta menekankan bahwa pelatihan rutin diperlukan untuk menjaga kemampuan mereka tetap mutakhir.
Keunggulan photon counting CT-scan (PCCT)
PCCT lebih unggul dari CT-scan biasa karena dosis radiasi lebih rendah, hanya 0,6 dari yang reguler, sehingga aman untuk bayi dan anak-anak. Teknologi photon counting membuat hasil lebih akurat dan presisi, seperti mendeteksi tumor lebih jelas atau aman untuk pasien gagal ginjal.
Proses scanning cepat, misalnya 10 menit untuk satu prosedur, dan bisa menangani kondisi jantung dengan detak jantung tinggi tanpa masalah. Ini memungkinkan diagnosis yang lebih yakin untuk kondisi serius yang sebelumnya sulit dideteksi.
Rencana pengadaan PCCT akan diperluas ke rumah sakit lain oleh Siemens dan harga akan disesuaikan agar terjangkau. PCCT adalah inovasi pertama di Asia Tenggara, jadi perlu promosi agar lebih banyak rumah sakit menggunakannya.
PCCT bisa digunakan untuk berbagai penyakit, seperti infeksi, tumor, penyakit paru, autoimun, degeneratif (seperti jantung), dan trauma (seperti patah tulang). Pasien tidak selalu perlu CT konvensional dulu karena bisa jika ingin langsung menggunakan PCCT.
Untuk anak-anak, alat ini nyaman karena dosis radiasi rendah dan proses cepat, tanpa persiapan lama. Harga PCCT ini sangat bervariasi tergantung penyakit yang ingin dideteksinya dan berkisar di angka Rp1 juta sampai Rp5 juta.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)