FITNESS & HEALTH
Layanan Stroke di NTT Memasuki Babak Baru
Yatin Suleha
Kamis 20 November 2025 / 18:05
Jakarta: Stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat dan tercatat mencapai 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2023. Faktor risiko utamanya meliputi hipertensi, diabetes, merokok, dan gaya hidup tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik dan pola makan buruk.
Dan Layanan stroke di Nusa Tenggara Timur (NTT) memasuki babak baru. RSUP Ben Mboi Kupang berhasil melakukan operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak, menjadikan NTT provinsi pertama di kawasan Timur Indonesia yang mampu menangani ketiga prosedur tersebut secara mandiri. Capaian ini menandai lompatan besar dalam pemerataan layanan stroke nasional.
Direktur RSUP Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, menyebut keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam pengampuan layanan stroke.
“RS Ben Mboi telah meningkatkan kapasitas layanan stroke, yang ditandai dengan dilaksanakannya operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak,” ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu, 15 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa tindakan clipping pertama dilakukan pada 13 November terhadap pasien perempuan berusia 56 tahun.
“Operasi berlangsung sekitar empat jam dan berjalan lancar,” tambahnya.

(RSUP Ben Mboi Kupang berhasil melakukan operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak. Foto: Dok. Birkom Kemenkes)
Menurut Annas, keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi kuat dengan rumah sakit pengampu nasional dan regional, termasuk Rumah Sakit PON dan RSUP Ngurah, serta dukungan langsung dari Menteri Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan NTT, drg. Iien Adriany, yang mewakili Gubernur NTT, menyebut capaian ini sebagai momentum transformasi layanan kesehatan di wilayah timur.
“Untuk pertama kalinya, pusat layanan di kawasan Timur Indonesia mampu melaksanakan tindakan bedah saraf dan intervensi endovaskuler otak berstandar nasional,” katanya.
Ia menegaskan keberhasilan tersebut membuat masyarakat tidak lagi bergantung pada rujukan ke luar pulau.
“Jejaring pengampuan dibangun agar standar layanan antara pusat dan daerah semakin setara, sehingga masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan panjang,” tegasnya.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyambut baik capaian ini dan meminta percepatan perluasan pengampuan ke seluruh provinsi.
“Rumah Sakit PON bersama rumah sakit pengampu lainnya harus bisa mempercepat perluasan layanan ini ke 34 provinsi,” ujarnya.
Menkes berharap keberhasilan RSUP Ben Mboi menjadi pemicu percepatan penyediaan layanan stroke komprehensif hingga tingkat kabupaten/kota, sehingga masyarakat di NTT dapat memperoleh penanganan cepat dan tepat atas kondisi yang mengancam nyawa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dan Layanan stroke di Nusa Tenggara Timur (NTT) memasuki babak baru. RSUP Ben Mboi Kupang berhasil melakukan operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak, menjadikan NTT provinsi pertama di kawasan Timur Indonesia yang mampu menangani ketiga prosedur tersebut secara mandiri. Capaian ini menandai lompatan besar dalam pemerataan layanan stroke nasional.
Direktur RSUP Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, menyebut keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam pengampuan layanan stroke.
“RS Ben Mboi telah meningkatkan kapasitas layanan stroke, yang ditandai dengan dilaksanakannya operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak,” ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu, 15 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa tindakan clipping pertama dilakukan pada 13 November terhadap pasien perempuan berusia 56 tahun.
“Operasi berlangsung sekitar empat jam dan berjalan lancar,” tambahnya.

(RSUP Ben Mboi Kupang berhasil melakukan operasi perdana clipping, coiling, dan bypass pembuluh darah otak. Foto: Dok. Birkom Kemenkes)
Menurut Annas, keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi kuat dengan rumah sakit pengampu nasional dan regional, termasuk Rumah Sakit PON dan RSUP Ngurah, serta dukungan langsung dari Menteri Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan NTT, drg. Iien Adriany, yang mewakili Gubernur NTT, menyebut capaian ini sebagai momentum transformasi layanan kesehatan di wilayah timur.
“Untuk pertama kalinya, pusat layanan di kawasan Timur Indonesia mampu melaksanakan tindakan bedah saraf dan intervensi endovaskuler otak berstandar nasional,” katanya.
Ia menegaskan keberhasilan tersebut membuat masyarakat tidak lagi bergantung pada rujukan ke luar pulau.
“Jejaring pengampuan dibangun agar standar layanan antara pusat dan daerah semakin setara, sehingga masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan panjang,” tegasnya.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyambut baik capaian ini dan meminta percepatan perluasan pengampuan ke seluruh provinsi.
Baca Juga :
Stroke Usia Muda Banyak Diderita
“Rumah Sakit PON bersama rumah sakit pengampu lainnya harus bisa mempercepat perluasan layanan ini ke 34 provinsi,” ujarnya.
Menkes berharap keberhasilan RSUP Ben Mboi menjadi pemicu percepatan penyediaan layanan stroke komprehensif hingga tingkat kabupaten/kota, sehingga masyarakat di NTT dapat memperoleh penanganan cepat dan tepat atas kondisi yang mengancam nyawa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)