FITNESS & HEALTH

Stroke Sebabkan 350 Ribu Kematian per Tahun

Yatin Suleha
Senin 08 Desember 2025 / 10:05
Jakarta: Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menyebut stroke menjadi penyebab 350 ribu kematian setiap tahun di Indonesia. Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi pelopor penanganan cepat melalui inovasi layanan kesehatan.

Pernyataan ini disampaikan Prof. Dante dalam peluncuran Jakarta Siaga Stroke 2026, sebuah program percepatan penanganan darurat stroke yang dicanangkan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Jakarta.

Prof. Dante menegaskan tingginya beban stroke, baik dari sisi kematian maupun kecacatan jangka panjang.
 
“Stroke itu menyebabkan lebih dari 350 ribu kematian setiap tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, pasien yang selamat pun berisiko mengalami kecacatan permanen, sehingga penanganan cepat menjadi kunci. 

Menurutnya, keberhasilan penyelamatan pasien sangat ditentukan oleh golden period 4,5 jam sejak gejala pertama muncul.

“Golden period hanya 4,5 jam dari mulai gejala sampai ditangani dengan masuknya obat,” tegasnya.

Prof. Dante menilai posisi Jakarta sebagai smart city menjadikan daerah ini strategis untuk mempelopori respons cepat kejadian stroke.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan program siaga stroke dipilih karena relevansinya dengan situasi kesehatan masyarakat saat ini.



(Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

“Stroke adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia,” ujar Pramono.

Untuk memperkuat respons, Pemprov DKI menggerakkan 584 anggota pasukan putih yang sebelumnya membantu disabilitas dan lansia.

“Ibu Kepala Dinas saya perintahkan agar pasukan putih membantu penanganan stroke. Karena golden period 4,5 jam itulah yang dibutuhkan,” kata Pramono.

Dalam kesempatan yang sama, Pemprov DKI juga meluncurkan Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (JakSimpus). Sistem digital ini bertujuan menyederhanakan proses laporan dan meningkatkan efisiensi layanan.

Prof. Dante menyambut baik inisiatif tersebut. Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan dengan platform nasional SatuSehat.

“Kita mengidentifikasi ada ratusan laporan yang harus diisi petugas kesehatan. Ini disimplifikasi dengan JakSimpus,” jelasnya.
 
Prof. Dante berharap kedua inovasi—Jakarta Siaga Stroke dan JakSimpus—dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat stroke.

“Jakarta bisa ditiru daerah lain untuk melakukan program-program inovatif seperti ini,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH