FITNESS & HEALTH

Cegah Stroke Dini, Dokter Sebut Pentingnya Atur Gaya Hidup dan Pola Makan

Medcom
Senin 17 November 2025 / 10:00
Jakarta: Menurut World Stroke Organization (WHO), setiap tahunnya terdapat lebih dari 12 juta orang di dunia yang terkena stroke. Lebih dari 16 persen di antaranya justru berusia muda, yaitu usia 15-49 tahun. 

Di Indonesia sendiri, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk dan menjadi penyebab kematian tertinggi sebesar 18,5 persen. 

Fakta ini menunjukkan bahwa stroke tidak hanya menyerang kelompok lanjut usia (lansia), tetapi juga usia produktif. 

"Stroke sering dianggap sebagai penyakit orang tua, tetapi kini stroke banyak menyerang usia produktif karena pola hidup yang tidak sehat. Maka, kesadaran pola hidup sehat menjadi langkah preventif paling efektif untuk menekan jumlah kasus stroke," ungkap Dokter Spesialis Neurologi, dr. Zicky Yombana, Sp.N, AIFO-K, DAIFIDN dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan salah satu penyebab utama kecacatan jangka panjang. 

dr. Zicky mengatakan stroke merupakan gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan sel otak dan menimbulkan gangguan neurologis mendadak bahkan kelumpuhan.

"Maka penting untuk kita mengenali tanda-tanda awal stroke dengan metode SEGERA ke RS, yang berarti Senyum tidak simetris, Gerakan menurun, Bicara pelo, Rabun mendadak, Sakit kepala hebat, dan segera ke rumah sakit. Stroke adalah kondisi darurat medis. Masyarakat harus segera membawa pasien ke rumah sakit, bukan memijat atau mengobati sendiri di rumah," jelasnya. 

Salah satu penyebab stroke adalah dari faktor genetik. Selain faktor genetik, dr. Zicky menyoroti bahwa gaya hidup dan pola makan tinggi garam, lemak, serta kurang aktivitas fisik, turut memperbesar risiko stroke. 

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan merokok dan konsumsi makanan berlebihan berkontribusi terhadap sindrom metabolik yang meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah.

"Dalam tahap pemulihan, nutrisi berperan sebagai bahan dasar perbaikan sel otak yang rusak. Kalau otak diibaratkan rumah yang rusak diterpa badai, maka nutrisi adalah bahan bangunan untuk memperbaikinya. Tanpa nutrisi yang tepat, proses pemulihan akan lambat," tegas dr. Zicky.


(Atur gaya hidup dan pola makan sehat jadi kunci utama mencegah stroke dini. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Nutrisi untuk pemulihan pasien stroke

Penerapan gaya hidup sehat memengaruhi proses pengelolaan stroke, termasuk pola makan. Namun, banyak pasien stroke mengalami disfagia atau kesulitan menelan, sehingga memerlukan pemberian nutrisi melalui selang (sonde).

Maka, pasien stroke membutuhkan nutrisi yang dirancang khusus untuk mendukung regenerasi sel saraf dan fungsi otak. Salah satunya Peptibren, yang hadir sebagai inovasi nutrisi neurologis pertama di Indonesia yang dirancang bagi pasien stroke, demensia, dan alzheimer.

"Pasien stroke sering kali menghadapi keterbatasan konsumsi makanan padat, sehingga suplemen nutrisi seperti Peptibren menjadi solusi praktis dan tepat guna. Peptibren diformulasikan dengan komposisi makronutrien dan mikronutrien seimbang, termasuk protein tinggi 15 gram per sajian serta kombinasi Choline, Phosphatidylserine, Uridine Monophosphate. Kandungan ini untuk membantu memperbaiki sel otak dan meningkatkan kesehatan fungsi saraf," kata apt. Nadya Aprilliani Marwoso, Product Executive Peptibren. 

Menurut Nadya, pasien stroke membutuhkan perhatian khusus terhadap cara mengonsumsi nutrisi. Bagi pasien yang masih bisa makan, Peptibren bisa diberikan di sela waktu makan. Sedangkan bagi yang menggunakan sonde, produk ini dapat memenuhi kebutuhan harian pasien secara lengkap.

Peptibren juga fleksibel untuk dikreasikan menjadi berbagai menu, seperti puding atau pancake, agar tidak menimbulkan kebosanan bagi pasien stroke. Kalbe bahkan menyediakan resep kreatif di akun Instagram @peduli.stroke agar keluarga pasien bisa berinovasi dalam penyajian nutrisi. 

"Dengan cara ini, pemulihan pasien stroke dengan asupan gizi yang tepat selama masa pemulihan, dapat menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton. Pemenuhan nutrisi tidak hanya soal kandungan, tetapi juga soal kenyamanan pasien dalam mengonsumsinya," tutup Nadya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH