FITNESS & HEALTH
Yuk, Simak! Begini Cara Mengatasi Paparan Radioaktif Cs-137
Yatin Suleha
Senin 06 Oktober 2025 / 09:20
Jakarta: Menurut definisi dari Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, Cs-137 atau Cesium 137 adalah zat radioaktif yang muncul sebagai hasil dari reaksi pembelahan nuklir.
Zat ini biasanya ditemukan dalam alat-alat medis dan alat ukur tertentu. Selain itu, Cs-137 juga merupakan produk sampingan dari proses fisi yang terjadi di dalam reaktor nuklir serta dari uji coba senjata nuklir.
Dilansir dari situs resmi Food and Drug Administration (FDA), radionuklida Cs-137 pertama kali terdeteksi dalam sampel udang beku yang berasal dari Indonesia dan dikirim oleh PT Bahari Makmur Sejati.
Apabila seseorang terlanjur terkena paparan akut Cs-137, ada beberapa langkah pengobatan yang perlu diperhatikan agar dampak negatifnya bisa diminimalkan.
.jpg)
(Cesium-137 adalah isotop radioaktif hasil fisi nuklir yang dapat memancarkan radiasi berbahaya jika terpapar tanpa pengawasan dan dapat menyebabkan gangguan organ, kerusakan sel, dan meningkatkan risiko kanker. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
1. Tidak disarankan untuk mencoba mengurangi penyerapan Cs-137 dari saluran pencernaan dengan menggunakan arang aktif. Cara ini tidak efektif untuk zat radioaktif jenis ini.
2. Pengobatan simtomatik sangat penting, yaitu dengan memberikan penggantian cairan tubuh yang hilang dan obat antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah.
3. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) perlu dilakukan karena paparan Cs-137 dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung, seperti memanjang pada interval QT.
4. Berikan antidot berupa Prussian Blue (PB). Menurut keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Prussian Blue adalah pil khusus yang dapat membantu menghilangkan cesium dan thallium radioaktif dari tubuh manusia.
Cara kerja PB adalah dengan menjebak zat radioaktif tersebut di dalam usus, sehingga zat berbahaya ini tidak diserap kembali ke dalam tubuh dan akhirnya dikeluarkan lewat feses.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan Prussian Blue bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit perut dan sembelit.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mencoba mengobati diri sendiri dengan PB tanpa pengawasan medis.
Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional agar penggunaan obat ini tepat dan aman.
Selain pengobatan pada manusia, mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan juga sangat penting.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah fitoremediasi. Berdasarkan informasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), metode ini sangat ramah lingkungan karena menggunakan tanaman untuk membersihkan zat berbahaya.
Prinsip fitoremediasi adalah tanaman menyerap kontaminan Cs-137 dari tanah atau air, kemudian mengubahnya menjadi bentuk yang kurang beracun dan mudah menguap.
Selain itu, ada juga mekanisme imobilisasi, kemudian zat radioaktif diserap oleh akar tanaman dan 'dipenjara' di dalam akar tersebut sehingga tidak menyebar ke lingkungan sekitar.
Dengan cara ini, kontaminasi Cs-137 bisa dikendalikan dan dampak negatifnya terhadap ekosistem dapat diminimalkan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Zat ini biasanya ditemukan dalam alat-alat medis dan alat ukur tertentu. Selain itu, Cs-137 juga merupakan produk sampingan dari proses fisi yang terjadi di dalam reaktor nuklir serta dari uji coba senjata nuklir.
Dilansir dari situs resmi Food and Drug Administration (FDA), radionuklida Cs-137 pertama kali terdeteksi dalam sampel udang beku yang berasal dari Indonesia dan dikirim oleh PT Bahari Makmur Sejati.
Apabila seseorang terlanjur terkena paparan akut Cs-137, ada beberapa langkah pengobatan yang perlu diperhatikan agar dampak negatifnya bisa diminimalkan.
Berikut beberapa cara pengobatan Cs-137 yang disarankan:
.jpg)
(Cesium-137 adalah isotop radioaktif hasil fisi nuklir yang dapat memancarkan radiasi berbahaya jika terpapar tanpa pengawasan dan dapat menyebabkan gangguan organ, kerusakan sel, dan meningkatkan risiko kanker. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
1. Tidak disarankan untuk mencoba mengurangi penyerapan Cs-137 dari saluran pencernaan dengan menggunakan arang aktif. Cara ini tidak efektif untuk zat radioaktif jenis ini.
2. Pengobatan simtomatik sangat penting, yaitu dengan memberikan penggantian cairan tubuh yang hilang dan obat antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah.
3. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) perlu dilakukan karena paparan Cs-137 dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung, seperti memanjang pada interval QT.
4. Berikan antidot berupa Prussian Blue (PB). Menurut keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Prussian Blue adalah pil khusus yang dapat membantu menghilangkan cesium dan thallium radioaktif dari tubuh manusia.
Cara kerja PB adalah dengan menjebak zat radioaktif tersebut di dalam usus, sehingga zat berbahaya ini tidak diserap kembali ke dalam tubuh dan akhirnya dikeluarkan lewat feses.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan Prussian Blue bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit perut dan sembelit.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mencoba mengobati diri sendiri dengan PB tanpa pengawasan medis.
Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional agar penggunaan obat ini tepat dan aman.
Selain pengobatan pada manusia, mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan juga sangat penting.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah fitoremediasi. Berdasarkan informasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), metode ini sangat ramah lingkungan karena menggunakan tanaman untuk membersihkan zat berbahaya.
Prinsip fitoremediasi adalah tanaman menyerap kontaminan Cs-137 dari tanah atau air, kemudian mengubahnya menjadi bentuk yang kurang beracun dan mudah menguap.
Selain itu, ada juga mekanisme imobilisasi, kemudian zat radioaktif diserap oleh akar tanaman dan 'dipenjara' di dalam akar tersebut sehingga tidak menyebar ke lingkungan sekitar.
Dengan cara ini, kontaminasi Cs-137 bisa dikendalikan dan dampak negatifnya terhadap ekosistem dapat diminimalkan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)